Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk (PEHA) berupaya kembali meningkatkan kinerja bisnisnya pada 2023. Hal ini didukung oleh stabilnya permintaan terhadap produk perusahaan tersebut.
Sebagai informasi, pendapatan PEHA tumbuh 10,47% year on year (YoY) menjadi Rp 1,16 triliun pada 2022. Pada saat yang sama, laba bersih anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ini melesat 153,47% YoY menjadi Rp 28,06 miliar.
Zahmilia Akbar, Corporate Secretary Phapros menyampaikan, pihaknya optimistis bisa mengulangi capaian positif kinerja keuangan tahun lalu. Untuk tahun ini, PEHA menargetkan dapat meraih pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba bersih sebanyak dua digit.
Baca Juga: Laba Bersih Phapros (PEHA) Melesat 153%Sepanjang 2022
Permintaan terhadap produk obat dan multivitamin PEHA diyakini akan tetap tumbuh positif sekalipun pandemi Covid-19 sudah jauh mereda dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu produk andalan PEHA yaitu Antimo diprediksi akan mengalami lonjakan permintaan ketika periode lebaran tahun 2023.
Asal tahu saja, selama ini Antimo kerap digunakan masyarakat untuk meminimalisasi risiko mabuk selama melakukan perjalanan dengan kendaraan. Potensi permintaan Antimo yang tinggi diprediksi akan membawa dampak positif bagi kinerja PEHA pada semester I-2023 nanti. “Kami harap pertumbuhan kinerja kami di atas rata-rata industri farmasi,” kata Zahmilia, Rabu (5/4).
Lebih lanjut, sejumlah strategi telah disiapkan oleh PEHA untuk mendongkrak kinerjanya sepanjang tahun ini. Di antaranya adalah meningkatkan persebaran produk dan performa rantai pasok perusahaan. Selain itu, PEHA juga hendak meningkatkan efisiensi di level produksi.
“Inovasi juga kami lakukan melalui peluncuran 10 produk baru pada 2023,” imbuh Zahmilia.
Produk-produk baru tersebut ditujukan guna melengkapi lini kelas terapi di sektor obat resep dan obat bebas untuk berbagai jenis penyakit. Tidak hanya produk baru, PEHA juga akan melakukan rebranding pada produk-produk obat bebas yang sudah ada sebelumnya.
Mengutip berita sebelumnya, PEHA juga berencana melanjutkan strategi berupa implementasi program hilirisasi riset pada 2023. Dalam hal ini, PEHA akan memperkuat kerja sama serta kolaborasi hilirisasi asaet dengan perguruan tinggi seperti Universitas Airlangga dan RSUD dr. Soetomo, Surabaya.
Melalui kerja sama tersebut, PEHA akan fokus pada produk-produk yang berkaitan dengan alat kesehatan untuk gigi dan tulang. PEHA bersama para peneliti dari Unair dan RSUD dr. Soetomo berkolaborasi untuk mengembangkan alat kesehatan inovatif bagi masyarakat Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
