Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) berambisi dapat kerek kinerja keuangan di tahun ini. Bahkan, perusahaan optimistis bisa mendongkrak pendapatan hingga dua digit di sepanjang tahun 2023.
Sekretaris Perusahaan Phapros Zahmilia Akbar menuturkan, optimisme PEHA didukung oleh beragam strategi yang telah disiapkan untuk menghadapi tahun 2023. Salah satunya berkaitan dengan inovasi produk dengan meluncurkan 10 produk baru di tahun ini.
"Inovasi melalui peluncuran 10 produk baru di 2023 untuk melengkapi lini kelas terapi di sektor obat resep dan obat bebas, serta re-branding dan re-launch produk obat bebas serta sejumlah strategi lain," tutur Zahmilia kepada Kontan.co.id pada Senin (9/1).
Sekedar informasi, sejauh ini PEHA telah memproduksi lebih dari 250 item obat yang di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri. Salah satu produk unggulan PEHA yang mendominasi pasar di kategorinya adalah Antimo.
Zahmilia sendiri tak memberikan angka detail berapa alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan di 2023. Dia hanya bilang, penggunaan capex tahun ini difokuskan untuk kebutuhan compliance pada regulasi serta dana pendukung untuk sejumlah rencana inovasi.
Baca Juga: Phapros (PEHA) Siapkan Inovasi Pengembangan Produk dan Alat Kesehatan pada 2023
"Dikarenakan kapasitas dan fasilitas yang kami miliki dalam grup saat ini telah lengkap dan besar, maka kami saat ini memfokuskan capex untuk kebutuhan compliance pada regulasi dan mendukung inovasi," sebut dia.
Menurut manajemen PEHA, langkah inovasi mesti jadi prioritas perusahaan dalam menjalankan bisnis. Terlebih, di tahun ini berbagai tantangan makro dan mikro masih bakal mengiringi jalan perseroan.
Untuk itu, Phapros harus menyiapkan berbagai strategi agar terus dapat bersaing dan mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Utuk dapat bersaing dan mempertahankan pertumbuhan, memenuhi kebutuhan konsumen dan user adalah target utama kami. Inovasi harus terus jadi prioritas," jelas Zahmilia.
PEHA belum merilis secara resmi laporan keuangan untuk keseluruhan tahun 2022. Namun, pihaknya seraya optimistis kinerja tahun lalu ditutup dengan hasil memuaskan dan sesuai target yang ditetapkan.
"Katalis positifnya karena kondisi yang sudah mulai pulih dari Covid-19, produk pareto kami mulai kembali tumbuh sebagai contoh produk obat resep dan produk terkait perjalanan," tambahnya.
Adapun, per September 2022, PEHA terpantau membukukan pertumbuhan penjualan 14,24% menjadi Rp 876,43 miliar. Di mana pada kuartal ketiga 2021 angka penjualan PEHA hanya mencapai Rp 767,17 miliar.
Dari sisi bottom line, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PEHA tercatat mencapai Rp 17,12 miliar. Angka ini lebih tinggi 57,33% dari sebelumnya Rp 10,88 miliar pada kuartal III-2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News