Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Phapros memastikan rencana initial public offering (IPO) masih berjalan. Bahkan, target perolehan dana malah bisa lebih besar dari rencana sebelumnya.
"IPO nanti pasti di atas Rp 1 triliun," ujar Didik Prasetyo, Direktur Utama RNI, Selasa (20/12).
Perhelatan ini ditargetkan bisa berlangsung pada 2018. Penggunaan dananya nanti dialokasikan untuk ekspansi, termasuk kelanjutan pembangunan pabrik.
Sejatinya, perusahaan farmasi tersebut berencana IPO pada tahun depan. Target perolehan dananya hanya sekitar Rp 500 miliar dengan melepas 20% saham ke publik.
Namun, lanjut Didik, lebih baik membesarkan Phapros terlebih dahulu ketimbang buru-buru IPO. Manajemen juga mempertimbangkan soal transaksi sahamnya nanti.
Jangan sampai sahamnya tidak likuid karena emisi yang tidak terlampau besar. Padahal Phapros memiliki fundamental yang terbilang baik.
Cara membesarkannya adalah dengan menunda IPO menjadi tahun 2018, tapi menerbitkan surat utang dengan nilai sekitar Rp 300 miliar tahun depan.
Perolehan dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik. "Targetnya, kuartal I tahun depan bisa rilis (surat utang)," tambah Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News