kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PGN bakal kembangkan ritel gas LNG untuk konsumen industri


Sabtu, 09 Mei 2020 / 18:25 WIB
PGN bakal kembangkan ritel gas LNG untuk konsumen industri
Diskusi Dampak Covid-19 PGN dan Pertamina


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan mengutamakan pengembangan infrastruktur gas dan virtual pipeline untuk meningkatkan pendapatan tahun ini dengan menyasar konsumen-konsumen industri.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT PGN Syakrial Mukhtar mengungkapkan, saat ini PGN bukan saja akan mengembangkan pipeline konvensional tetapi juga virtual pipeline.

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) berencana menekan beban operasional hingga 30%

"Konversinya dengan CNG atau LNG untuk industri, tentu untuk daerah yang belum dikembangkan pipa," kata dia dalam diskusi virtual "Dampak COVID-19 dan Harga Minyak Rendah Terhadap Bisnis Gas dan LNG Indonesia, Apa Strategi Kita" Sabtu (9.5).

Dia menjelaskan, kedepan PGN akan mengembangkan LNG Mini untuk mendukung pengembangan industri yang belum ada infrastruktur gas. Misalnya di Selatan Jawa belum ada pipa yang tersambung. "Solo Raya itu sudah besar, kami segera akan grab, peluang di sana Solo Raya bukan nyambungin pipa tetapi dengan membawa gas dengan LNG," terangnya.

Syahrial mengatakan, untuk infrastruktur Teluk Lamong yang bulan depan akan beroperasi bisa menjadi lokasi untuk pengiriman LNG ke berbagai daerah. "infrastruktur gas kami itu untuk mengembangkan ritel LNG di Jawa sampai ke Jabar, ritel LNG itu dengan Isotank bisa sampai 600 km-800 km," ujarnya.

Ia menyatakan, integrasi infrastruktur gas sangat penting untuk menyambungkan Aceh-Medan, Grissik-Jabar dan kemudian Jawa Tengah ke Jawa Timur. Lalu, perlu juga disambungkan Medan-Dumai.

Baca Juga: Di tengah pandemi, PGN (PGAS) tetap kejar target pembangunan jargas

"Sumatra bagian tengah gasnya banyak, proyeksi ada Saka Kemang, ada South Jambi, ada pengembangan gas Singapura, itu akan membuat gas itu akan digunakan untuk apa? dengan adanya pengembangan infrastruktur ke Sumut suplai gas akan cukup dan harga bisa bagus," ungkap dia.

Syahrial juga mengungkapkan, bahwa saat ini pipa dari Crebon-Semarang belum tersambung, padahal ruas itu sangat signifikan untuk pengembangan Jawa Tengah yang masih kecil. "Padahal potensinya besar, banyak kawasan industri Jateng, itu membutuhkan volume gas," tuturnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×