Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) cukup mengkilap pada tahun 2009. Perusahaan yang kerap disingkat PGN itu diprediksi bisa mendulang laba bersih Rp 5 triliun. Dus, laba bersih PGAS bakal melesat 688,81% ketimbang torehan tahun 2008, yakni Rp 633,86 miliar.
"Bahkan kemungkinan bisa di atas Rp 5 triliun. Kami masih kalkulasi lagi," ujar Hendi Priyo Santoso, Direktur Utama PGAS, di Jakarta, Kamis (4/2).
Direktur Keuangan PGAS Riza Pahlevi Tabrani menjelaskan, peningkatan volume penjualan gas menjadi faktor utama peningkatan laba bersih PGN. Dia menaksir, PGN mampu menjual 800 juta kaki kubik per hari (MMScfd) di sepanjang tahun lalu. Pasalnya, hingga kuartal ketiga 2009, PGAS telah mendistribusikan gas hingga 775 juta kaki kubik per hari. "Laba juga ditopang oleh keuntungan selisih kurs," ujar Riza.
Dengan penguatan rupiah yang berlanjut sejak awal tahun ini, PGAS optimistis laba bersih mereka bakal tumbuh pada tahun ini. Apalagi, PGAS berencana menggenjot penjualan gas hingga 800 juta -900 juta MMScfd. "Mungkin persentase pertumbuhan tahun ini bisa double digit. Tapi forecast masih belum final," timpal Hendi.
Ujungnya, PGAS optimistis pada kinerja tahun ini. Selain kas masuk terbilang lancar, PGAS juga tidak perlu mengucurkan pengeluaran yang besar, khususnya dalam membayar utang.
Setelah membeli kembali (buyback) dua obligasi global pada Desember 2009 lalu, PGAS tidak lagi memiliki utang jatuh tempo pada tahun ini. "Kewajiban utang kami hanya membayar cicilan pinjaman bank sekitar Rp 50 juta per bulan," ujar Riza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News