Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) belum juga melakukan pembayaran tahap pertama untuk mengakuisisi 51% saham PT Pertamina Gas (Pertagas). Padahal PGN menargetkan pembayaran taham pertama akuisisi Pertagas bisa dilakukan pada November 2018 setelah sebelumnya mundur dari jadwal pada 29 September 2018.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan pembayaran akuisisi saham Pertagas disesuaikan dengan target baru PGN, yaitu pada akhir November 2018. PGN membutuhkan waktu lantaran ingin mengakuisisi juga empat anak usaha Pertagas, yaitu PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta- Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas.
''Sesuai rencana yang baru disesuaikan target closing akhir November ini,''kata Gigih kepada Kontan.co.id, pada Jumat (9/11).
Dengan adanya rencana akuisisi empat anak usaha Pertagas, maka PGN juga membutuhkan dana yang lebih besar dari dana yang disepakati dalam perjanjian jual beli bersyarat atawa conditional sales purchase agreement (CSPA). Dalam CSPA tersebut, PGN wajib membayar Rp 16,6 triliun kepada Pertamina untuk mengakuisisi 51% saham Pertagas.
Namun Gigih belum bisa menyebut total dana yang akan dibayar oleh PGN untuk akuisisi empat anak usaha Pertagas. Dia menyebut sampai saat ini masih dilakukan valuasi empat anak usaha Pertagas ini.
''Tentunya dana yang dibutuhkan akan bertambah. Untuk tambahannya sedang dilakukan valuasi oleh KJPP. Targetnya akhir November 2018 akan selesai valuasi tersebut,''ungkap Gigih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News