kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan Ekonomi Memoles Kinerja Sektor Properti di Tahun 2022


Jumat, 07 Januari 2022 / 18:22 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Memoles Kinerja Sektor Properti di Tahun 2022
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di BSD City, Tangerang Selatan. KONTAN/Baihaki


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperpanjang insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk properti pada periode Januari-Juni 2022, dengan besaran dikurangi 50%.

Untuk penyerahan rumah tapak atau rumah susun baru dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar, insentif PPN DTP ditetapkan sebesar 50%, sementara untuk penyerahan rumah tapak dan rumah susun dengan harga jual di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar, insentif PPN DTP yang diberikan sebesar 25%. 

Analis Binaartha Sekuritas Lingga Pratiwi  menilai, perpanjangan kebijakan ini memberikan sentimen positif untuk emiten properti. Ia bilang, insentif ini akan mendorong demand properti lebih baik lagi dengan memanfaatkan momentum pemulihan perekonomian Indonesia.

"Recovery pertumbuhan ekonomi di tahun ini menjadi sentimen positif untuk sektor properti," ujar Lingga, Jumat (7/1).

Pada tahun lalu, saham sektor properti masih terkoreksi karena pertumbuhan ekonomi belum pulih. Menurutnya, investor lebih melihat untuk mengamankan assetnya ke investasi yang lebih likuid, namun tertinggalnya saham properti ini merupakan peluang yang bagus untuk memulai investasi dari sektor ini seiring membaiknya pemulihan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Prospek Bisnis Properti di Tanah Air Terkerek Kebijakan Perpanjangan Insentif PPN

Dari jajaran saham sektor properti, Lingga menjagokan sahan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Sampai September 2021, BSDE berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 21% yoy menjadi sebesar Rp 5,2 triliun. 

Kenaikan ini di dorong oleh penjualan kavling tanah yang menyumbang 24% dari total pendapatan, dan 39% disumbangkan oleh produk residensial.

Namun, ada penurunan rendahnya sewa kantor, akibat pembatasan sosial berskala besar selama pandemi, sehingga menghasilkan laba bersih senilai Rp 931 miliar, naik 98% yoy.

Lingga memberikan rekomendasi buy untuk saham BSDE dengan target harga di Rp 1.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×