kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Persepsi risiko investasi dinilai oke, lelang sukuk negara berpotensi ramai


Jumat, 18 Januari 2019 / 17:46 WIB
Persepsi risiko investasi dinilai oke, lelang sukuk negara berpotensi ramai


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dinilai akan kembali berlangsung ramai. Hal ini didukung oleh terus membaiknya persepsi risiko investasi di Indonesia dan negara-negara emerging market lainnya.

Sebagai catatan, pemerintah akan melelang lima seri sukuk negara dengan target indikatif senilai Rp 8 triliun pada Selasa (22/1) mendatang.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar menyampaikan, persepsi risiko di Indonesia mengalami peningkatan seiring belum usainya penutupan pemerintahan di AS serta masalah Brexit.

Ini terbukti dari CDS Indonesia tenor 5 tahun yang berada di level 124,37 pada Jumat (18/1), padahal Senin (13/1) lalu masih berada di level 129,89.

Indonesia juga punya daya tarik lebih dari nilai imbal hasil obligasinya yang terbilang tinggi di antara negara-negara berkembang lainnya. “Investor asing masih tetap tertarik dengan obligasi dari Indonesia, tak terkecuali sukuk,” kata Anil, hari ini.

Sentimen hasil data neraca perdagangan Indonesia yang kembali defisit dan keputusan BI yang tetap mempertahankan suku bunga acuan dianggap tidak berpengaruh banyak terhadap kelangsungan lelang.

Dengan kondisi demikian, Anil yakin nilai penawaran yang masuk minimal bisa menyamai pencapaian lelang sukuk negara sebelumnya sebesar Rp 17,81 triliun.

Dia menambahkan, derasnya arus dana asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) membuat pemerintah memiliki posisi tawar yang lebih kuat saat lelang berlangsung. Ini membuat peluang investor untuk meminta imbal hasil yang terlampaui tinggi akan menipis.

“Kalau penawaran masuk tinggi dan imbal hasil yang diminta sesuai dengan pasar, pemerintah bisa menyerap dana di atas target indikatif,” ungkapnya.

Seri-seri bertenor pendek maupun panjang diperkirakan akan diburu oleh para investor. Apalagi, terdapat dua seri baru yang dilelang pada Selasa nanti, yakni SPN-S 23012020 dan PBS022. Keduanya mewakili seri tenor pendek dan panjang.

Menurut Anil, investor akan memaksimalkan kedua seri baru tersebut saat lelang sebagai wadah untuk mendiversifikasi portofolionya.

Sebagai catatan, selain dua seri tadi, pemerintah juga akan melelang seri SPN-S 09072019, PBS014, dan PBS019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×