kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perpanjangan GSP jadi peluang Sunindo Adipersada (TOYS) memperkuat ekspor ke AS


Jumat, 06 November 2020 / 19:24 WIB
Perpanjangan GSP jadi peluang Sunindo Adipersada (TOYS) memperkuat ekspor ke AS
ILUSTRASI. Penjualan Sunindi Adipersada (TOYS) ke wilayah Amerika Utara dan Kanada mencapai 33% dari total pendapatan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia resmi menerima perpanjangan fasilitas generalized system of preferences (GSP) dari Amerika Serikat (AS). Keputusan ini diambil setelah United States Trade Representative meninjau fasilitas GSP untuk Indonesia selama kurang lebih 2,5 tahun sejak Maret 2018.

GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak tahun 1974 Ini menjadi angin segar bagi emiten dengan porsi ekspor yang tinggi ke AS.

Salah satunya adalah PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS). Mengutip kinerja keuangan TOYS per akhir 2019, emiten produsen boneka ini membukukan penjualan ke wilayah Amerika Utara dan Kanada senilai Rp 56,61 miliar atau sebanyak 33% dari total penjualan kala itu.

Direktur Utama Sunindo Adipersada Iwan Tirtha mengatakan, perpanjangan fasilitas GSP menjadi kabar baik bagi Sunindo. “Tentunya kami melihat momentum ini sangat baik untuk terus meningkatkan kinerja ekspor khususnya di pasar Amerika,” ujar Iwan kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11).

Baca Juga: Sunindo Adipersada (TOYS) Menurunkan Target Bisnis Tahun Ini

Alhasil, tidak menutup kemungkinan bagi emiten pendatang baru ini untuk terus menggenjot penjualan ke Negeri Paman Sam. Sebab, perang dagang AS-China membuka peluang peningkatan permintaan sebesar 5% yang bahkan seharusnya bisa lebih. Hanya saja, dengan adanya pandemi corona, Iwan mengaku ada beberapa permintaan yang akhirnya belum diteruskan kembali.

Saat ini, Iwan mengaku masih optimistis target pendapatan TOYS hingga akhir tahun berada di kisaran Rp 330 miliar hingga Rp 350 miliar. Permintaan boneka sudah kembali menuju normal seperti sebelum pandemi merebak. Sebagai gambaran, TOYS mengempit pendapatan bersih senilai Rp 171,55 miliar di tahun lalu.

TOYS melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2020 silam dan menjadi emiten ke-34 yang tercatat di tahun 2020. TOYS menawarkan 425 juta saham atau setara 29,62% modal yang dikeluarkan dan disetor setelah penawaran umum perdana.

Pada perdagangan hari ini (6/11), saham TOYS ditutup bergeming di level Rp 525 per saham. Dalam sepekan, saham TOYS menguat tipis 0,96%. 

Baca Juga: Ternyata Ada Tiga Perjanjian Lain di Balik Pemberian Fasilitas GSP Amerika Serikat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×