Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi dalam ECB Forum on Central Banking bahwa ECB siap melakukan pemangkasan suku bunga dan meluncurkan stimulus moneter baru, membebani mata uang euro.
Alhasil, mata uang euro kembali tertekan dollar Amerika Serikat (AS) dan diperdagangkan di bawah support 1,200 pasca pernyataan Draghi tersebut. Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (18/6) pukul 18.23 WIB, pasangan mata uang EUR/USD melemah 0,21% ke level 1,1194.
Draghi menyebutkan, Bank Sentral Eropa bisa memangkas suku bunga lagi maupun memperluas program pembelian aset apabila inflasi gagal memenuhi target. Seperti dikutip Reuters, Selasa (18/6), Draghi menambahkan pihaknya siap meluncurkan stimulus moneter baru dalam beberapa bulan ke depan jika kondisi ekonomi terus memburuk.
Di sisi lain rilis data Consumer Price Index (CPI) atau inflasi zona euro meleset dari perkiraan dan hanya tumbuh 0,1% pada bulan Mei 2019. Sementara inflasi inti minus 0,1% dalam periode yang sama. Analis PT Best Profit Futures, Agus Prasetyo menilai, data ini juga membebani pergerakan mata uang euro.
Secara tahunan, inflasi kawasan mata uang euro turun dari 1,7% menjadi 1,2% pada Mei 2019. Laju inflasi ini semakin jauh dari target yang dipatok ECB sebesar 2%. “Sehingga hal tersebut menjadi sentimen negatif bagi euro sehingga semakin tertekan di perdagangan berikutnya,” kata Agus kepada Kontan.co.id, Selasa (18/6).
Selanjutnya, pasar tetap akan fokus pada pertemuan The Fed dalam the Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dilaksanakan dua hari terhitung sejak besok sebagai petunjuk lebih lanjut terhadap arah pasangan mata uang ini ini.
Agus mengamati, secara teknikal berdasarkan grafik harian, momentum bearish cenderung masih akan berlanjut. Indikator moving everage exponential (EMA) melebar dengan arah harga turun. Kemudian pada vortex indikator (VI) memberikan sinyal red over blue dengan arah kurs belum kuat untuk naik. Sedangkan pada true strengh indicator (TSI) berada di figur 5 yang menunjukkan arah kurs berpotensi turun.
“Secara umum pasangan EUR/USD masih berpotensi bergerak bearish pada perdagangan selanjutnya,” tutur Agus. Makanya, dia merekomendasikan sell untuk EUR/USD jika harga menembus 1,1176 yang akan menjadi titik terendah bulanan.
Adapun pada perdagangan selanjutnya, Agus meramal pasangan mata uang EUR/USD bakal berkutat di rentang support 1,1163, 1,1141, dan 1,1079. Sementara, level resistence di kisaran 1,1225, 1,1265, dan 1,1327.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News