Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Penurunan harga kontrak minyak dunia terhenti pada Senin (9/11). Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 44 sen menjadi US$ 44,73 per barel di New York Mercantile Exchange.
Pada pukul 11.49 waktu Hong Kong, harga kontrak yang sama berada di level US$ 44,67 sebarel. Akhir pekan lalu (6/1), harga kontrak minyak tergerus 2% menjadi US$ 44,29 sebarel. Ini merupakan level terendah sejak 27 Oktober lalu.
Tekanan terhadap harga minyak terhenti setelah Arab Saudi mengatakan rendahnya harga minyak akan mengerek tingkat permintaan emas hitam ini.
"Permintaan minyak dalam waktu dekat akan merefleksikan daya tarik dari level harga minyak saat ini," jelas Ali Al-Naimi, Menteri Perminyakan Arab Saudi.
Menurut David Lenox, analis Fat Prophets di Sydney, jika terjadi keseragaman dalam pertumbuhan global, maka permintaan minyak akan naik.
"Pada saat ini, suplai cukup memadai dalam memenuhi permintaan. Risikonya adalah penurunan pada harga minyak," jelasnya.
Sementara itu, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember turun 43 sen menjadi US$ 47,85 per barel di ICE Futures Europe exchange. Sepanjang pekan lalu, harga minyak Brent turun 4,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News