Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pergerakan harga perak pada kuartal I-2016 mengekor harga emas. Namun demikian, sifat sebagai logam industri sedikit menahan laju harga perak.
Mengutip Bloomberg, Jumat (1/4) harga perak kontrak pengiriman Mei 2016 di Commodity Exchange terkikis 2,7% ke level US$ 15,046 dibanding sehari sebelumnya.
Di kuartal pertama tahun 2016, perak menanjak hingga 8,76%. Kenaikan harga perak memang tidak setajam emas. Sifat perak tidak hanya sebagai logam mulia tetapi juga logam industri.
Di satu sisi, perak terangkat oleh peran save haven lantaran adanya gejolak ekonomi global. Tetapi di sisi lain, perlambatan ekonomi di China juga turut menimbulkan kekhawatiran melemahnya permintaan perak untuk sektor industri.
Ketika bursa China mulai bergejolak, data ekonomi negeri Tembok Raksasa itu juga tidak banyak memberi dukungan. Data manufaktur China mengalami kontraksi dalam lima bulan berturut-turut hingga bulan Desember 2015 dan terus berlanjut di bulan Januari dan Februari lalu. Perlambatan ekonomi pun masih terjadi di Eropa dan AS sehingga turut mempengaruhi aktivitas industri. Ini menjadi tekanan pada harga perak hingga ke level terendah di US$ 13,776 per ons troi pada tanggal 14 Januari 2016.
Di samping itu, harga perak pun dibayangi oleh kemungkinan naiknya suku bunga The Fed. "Pelaku pasar wait and see terhadap kenaikan suku bunga The Fed," ujar Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures.
Selanjutnya, The Fed menunjukkan ketakutan akan gejolak ekonomi global dan angka inflasi AS yang belum sesuai target hingga akhirnya kembali menunda kenaikan suku bunga bulan Maret. Perak pun terangkat ke level tertinggi di US$ 16,033 per ons troi tanggal 17 Maret 2016.
Kenaikan harga perak seiring dengan harga komoditas lainnya. "Ini merupakan kombinasi faktor teknikal setelah harga oversold serta fundamental yang mulai bergeser positif setelah The Fed menunda kenaikan suku bunga," imbuh Wahyu.
Meski demikian, prospek harga perak belum berubah lantaran wacana suku bunga The Fed masih berlanjut. Permintaan juga belum terlihat membaik mengingat ekonomi global secara umum masih melambat. Hal ini membuat harga perak rentan pelemahan. Peluang harga menguat hanya dari sisi faktor teknikal yakni ketika sudah mendekati area oversold.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News