Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masih lemah. Permintaan yang rendah menjadi alasan utama penurunan harga. Namun ada potensi harga CPO menguat, karena adanya gangguan produksi di Indonesia dan Malaysia.
Mengutip Bloomberg, Kamis (5/3) pukul 15.14 WIB, harga minyak sawit kontrak pengiriman Mei 2015 di Malaysia Derivative Exchange turun 0,8% dibandingkan hari sebelumnya ke RM 2.345 per metrik ton. Namun sepekan terakhir harga CPO tumbuh 3%.
Ariana Nur Akbar, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, harga lemah karena konsumsi CPO masih sangat rendah. Penggunaan minyak sawit untuk biofuel belum mampu menggenjot permintaan. "Yang menggunakan CPO untuk biofuel baru Indonesia dan Malaysia, sedangkan negara lain masih belum terlalu gencar," kata Ariana.
Prediksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2015 yang hanya 7%, menurut Ariana, menjadi sinyal bahwa konsumsi CPO di pasar belum akan membaik.
Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, mengatakan, tekanan harga juga datang dari turunnya ekspor Malaysia Februari 2015. Data Intertek menyebutkan, ekspor CPO Malaysia bulan Februari 2015 turun 10,4% menjadi 993.338 ton, dari sebelumnya 1,1 juta ton di Januari 2015.
"Ini artinya permintaan dari global masih rendah," kata Deddy. Potensi kenaikan Meski harga bergerak melemah. Tapi peluang kenaikan harga masih terbuka. Salah satunya karena prediksi penurunan produksi sawit.
Malaysia kehilangan 765.000 ton sepanjang November 2014 sampai Januari 2015 akibat cuaca buruk. Persediaan Malaysia diduga terus menyusut sampai Juni mendatang dan mungkin berkurang hingga 1,5 juta ton. Ini akan menjadi penurunan produksi terendah sejak Februari 2011.
"Sementara di Indonesia akan turun 2,5 juta ton sampai Juli," kata Dorab Mistry, Direktur Godrej International Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/3).
Secara teknikal, harga bergerak di atas moving average (MA) 50, 100 dan 200 mengindikasikan peluang naik. Garis MACD di area positif 27. RSI naik di level 59. Hanya stochastic yang bergerak turun di level 73. "Masih cukup kuat dan belum akan menyentuh level support RM 2.300 per metrik ton," papar Deddy.
Prediksi Deddy, harga CPO hari ini bergerak di RM 2.300-RM 2.350 per metrik ton, dan dalam sepekan RM 2.250– RM 2.400 per metrik ton. Ariana menduga, harga CPO sepekan ke depan mungkin tertekan di RM 1.800–RM 2.200 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News