Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Sukuk ritel seri kedua (SR-002) yang diterbitkan pemerintah laris manis. Padahal, imbal hasil (yield) yang ditawarkan lebih kecil dibandingkan seri sukuk sebelumnya.
Namun, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan belum berencana menaikkan target penjualan SR-002 yang Rp 3 triliun. "Karena kami masih memiliki banyak instrumen yang harus diterbitkan tahun ini," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, kepada KONTAN, kemarin. Misalnya, lelang surat utang negara (SUN), samurai bond, dan surat berharga negara (SBN) lainnya.
Kemarin (27/1), hingga hari ketiga masa penawaran, tercatat ada 3.981 investor yang ingin membeli SR-002. "Total pemesanan SR-002 per 27 Januari 2010 telah mencapai Rp 2,06 triliun," kata Rahmat. Dus, dalam tiga hari, 68,5% target indikatif lelang SR-002 telah tercapai. Rahmat mengatakan, sudah ada beberapa agen penjual yang meminta penambahan jatah penjualan SR-002.Tapi, dia belum mau meluluskan permintaan tersebut.
Salah satu agen penjual yang berniat meminta kenaikan jatah penjualan adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Inkawan D. Jusi, Senior Vice President Wealth Management Group Bank Mandiri, menuturkan, pemesanan sukuk seri SR-002 di bank pelat merah ini sudah mencapai 50% dari target meskipun penjualan baru berlangsung dua hari. "Hingga Selasa, permintaan yang masuk mencapai Rp 400 miliar," katanya.
Jika rata-rata penjualan per hari Rp 200 miliar, dalam empat hari, Bank Mandiri sudah akan mencapai target mereka, yaitu Rp 800 miliar. "Jumat mungkin, kami akan meminta upsize," katanya.
Diserbu nasabah kaya
Para agen yakin lantaran masa penawaran obligasi halal eceran ini masih panjang. Yaitu, hingga akhir pekan depan atau tanggal 5 Februari 2010. "Kami mengharapkan nilai penjualan bisa mendekati penjualan SR-001," kata Inkawan. Kala itu, Bank Mandiri menjual hingga Rp 1,3 triliun. Catatan saja, sukuk ritel seri pertama itu menawarkan kupon sebesar 12% setahun.
Sebanyak 60% hingga 70% pembeli sukuk dan surat berharga di Bank Mandiri merupakan nasabah premium, alias nasabah Mandiri Prioritas. Untuk menarik minat nasabah, Bank Mandiri memberi penawaran kepada nasabah. Yaitu, mengkonversi SR-002 menjadi reksadana lewat kerjasama dengan Mandiri Manajemen Investasi. "Dengan demikian, nasabah tidak perlu membayar pajak," kata Inkawan. Maklum, pajak obligasi untuk reksadana baru akan berlaku pada tahun depan.
Sukuk ritel bertenor tiga tahun ini akan diterbitkan pada 10 Februari 2010 dan jatuh tempo pada tahun 2013. Sebelumnya, DJPU berjanji tidak akan membatasi jumlah pemesanan setiap investor ritel dalam negeri.
Sukuk ritel seri dua yang dijual dengan harga par 100% ini menawarkan imbal hasil 8,7% per tahun. Imbal hasil ini akan dibayarkan setiap bulan, yaitu pada tanggal 10. "Untuk sukuk ritel ini, kami tidak membatasi penerbitan 50% di atas target indikatif," kata Rahmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News