kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Permintaan ST006 mencapai Rp 1,32 triliun di akhir masa penawaran


Kamis, 21 November 2019 / 19:57 WIB
Permintaan ST006 mencapai Rp 1,32 triliun di akhir masa penawaran
ILUSTRASI. Petugas menyampaikan penjelasan kepada pengunjung saat menghadiri Green Sukuk Investor Day di Jakarta, Sabtu (16/11/2019). Masa penawaran ST006 ini berjalan sejak 1 November hingga 21 November.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di akhir masa penawaran instrumen sukuk tabungan seri ST006, jumlah pemesanan green sukuk ritel diproyeksikan masih jauh dari target pemerintah.

Berdasarkan laman Investree, Rabu (20/11), pemesanan ST006 mencapai Rp 1,32 triliun. Masa penawaran surat utang bertenor dua tahun ini berjalan sejak 1 November hingga 21 November.

Sementara, pada awal peluncuran, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menargetkan potensi dana yang masuk ke instrumen ini di Rp 2 triliun.

Baca Juga: Penjelasan Kemenkeu soal Green Sukuk minimal Rp 1 juta yang dianggap mahal

Chief Business Development Bareksa, Ni Putu Kurniasari mengatakan masih menghitung total pemesanan ST006 di Bareksa. Namun, Putu mengatakan penjualan ST006 jauh lebih tinggi dari penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI016. "Kami melihat penjualan sukuk tabungan lebih baik dari ORI karena secara fitur lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam," kata Putu, Kamis (21/11).

Menurut Putu, masyarakat awam masih banyak yang harus belajar atas mekanisme penjualan ORI di pasar sekunder. Sekedar informasi, sukuk tabungan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder seperti ORI.

Senada, Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya juga belum bisa memberikan nilai pemesanan ST006 karena masih dalam proses penghitungan.

Baca Juga: Tawarkan imbal hasil 6,75%, ST006 masih menarik untuk dikoleksi

Alih-alih mengejar target penjualan, Reynold mengatakan fokus utama Modalku adalah ikut berkontribusi dalam memperdalam pasar di surat utang. Sebagai langkah untuk menjaring lebih banyak investor, Modalku bekerjasama dengan Tokopedia sebagai platform pembayaran ST006. "Pembayaran untuk pembelian ST006 sudah dialihkan melalui Tokopedia," kata Reynold.

Mengenai profil pembeli ST006, Reynold mengatakan masih didominasi oleh kaum milenial. Hal ini sejalan dengan tujuan Modalku yang ingin mengedukasi generasi muda dalam berinvestasi agar dapat memajukan ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×