kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Semen Diproyeksi Pulih, Simak Rekomendasi Saham SMGR dan INTP


Minggu, 23 Juli 2023 / 15:33 WIB
 Permintaan Semen Diproyeksi Pulih, Simak Rekomendasi Saham SMGR dan INTP
ILUSTRASI. rekomendasi saham emiten semen


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen domestik masih terkontraksi. Jika diakumulasikan, penjualan semen selama semester pertama 2023 berada di angka 27,4 juta ton, menurun 4,9% secara year-on-year (yoy).

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Aditya Widjaja melihat penurunan penjualan semen yang terjadi pada semester pertama 2023 diakibatkan adanya libur Idul Adha yang lebih panjang serta pembatasan transportasi di berbagai daerah yang menghambat penjualan.

Meski demikian, penjualan semen diproyeksi akan membaik pada periode paruh kedua 2023. Daniel memproyeksi, penjualan semen berpotensi bertumbuh hingga 7,6% secara YoY sepanjang semester kedua 2023.

Daniel menyebut, secara historikal sejak tahun 2018, kontribusi penjualan semen nasional pada paruh pertama hanya menyumbang 44% sampai 45% dari penjualan tahunan.

Namun, secara tahunan, Daniel memperkirakan penjualan semen nasional  pada tahun ini akan bergerak flat cenderung menguat tipis sebesar 1% YoY.

Baca Juga: Penjualan Semen Diproyeksi Lebih Kokoh di Semester II-2023

Ini dengan asumsi penjualan semen yang diperkirakan mencapai 36 juta ton atau naik 7,6% YoY pada semester kedua, di mana penjualan ini berkontribusi 55% sampai 56% dari penjualan tahun ini.

Menurut Daniel, penjualan pada paruh kedua 2023 diproyeksikan akan meningkat berkat dorongan dari tahun pemilihan umum (pemilu), terutama untuk sektor semen curah sebagai motor utama.

Sementara itu, penjualan segmen semen kantong dinilai masih akan terkendali akibat permintaan yang masih belum kunjung pulih. Pada semester pertama 2023, penjualan semen kantung tercatat sebesar 3,8 juta ton, naik 5,6% secara bulanan namun terkoreksi 4,5% secara tahunan.

Daniel mempertahankan rating netral untuk sektor semen. Dia merekomendasi buy untuk saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan  target harga Rp 7.630 dan beli saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan target harga Rp 12.200.

Menurut Daniel, fluktuasi permintaan semen nasional, biaya bahan bakar dan biaya distribusi menjadi risiko utama: dari sektor semen.

 

Sementara itu, analis Ciptadana Sekuritas Asia Muhammad Gibran menjadikan saham SMGR sebagai pilihan utama alias top picks di sektor ini. Saham SMGR direkomendasikan beli dengan target harga Rp 9.400.  

Sebab, emiten pelat merah ini memiliki posisi dominan di pasar. Dominasi pasar ini memberi SMGR posisi merek yang kuat dan pricing power yang signifikan. Gibran juga mempertahankan rating buy untuk saham INTP dengan target harga Rp 12.500.

Gibran masih memasang sikap positif pada sektor ini, seiring membaiknya prospek permintaan dan  kinerja keuangan emiten. Dia berekspektasi, laba bersih SMGR dan INTP akan bertumbuh di rentang 17% sampai 26% pada tahun ini, terutama didorong oleh dua faktor.

Pertama, antisipasi lonjakan belanja pemerintah menjelang pemilu 2024, yang diharapkan bisa menopang sektor semen.

Baca Juga: Intip Prospek Emiten Konstruksi Menjelang Tahun Pemilu

Kedua, kondisi cuaca kering  yang diproyeksi terjadi pada bulan-bulan mendatang, yang mengarah pada percepatan proyek konstruksi infrastruktur dan komersial, termasuk inisiatif pembangunan ibu kota negara (IKN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×