Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga emas menorehkan kenaikan terbesar dalam sembilan pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.46 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus naik 2,6% menjadi US$ 1.255,70 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan kenaikan terbesar untuk kontrak emas teraktif sejak 25 April lalu.
Kenaikan harga emas dipicu oleh tingginya permintaan koin emas, emas batangan, dan perhiasan setelah harga si kuning mencatatkan penurunan kuartalan dengan rekor terbesar.
"Permintaan fisik emas di Asia masih terus meningkat. Fokusnya adalah stimulus the Fed dan jika pengurangan nilai stimulus dimulai, maka harga emas akan mulai terpangkas," papar Carlos Perez-Santalla, broker Marex North America LLC.
Sementara itu, menurut Macquarie Group Ltd, harga emas masih akan meningkat karena pengurangan nilai stimulus belum akan dilakukan dalam waktu dekat seperti yang diprediksi analis.
Sekadar mengingatkan, pada 28 Juni lalu, harga emas sempat menyentuh level US$ 1.179,40 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 2 Agustus 2010. Sementara, pada kuartal dua tahun ini, harga emas di pasar spot terperosok 23%, terbesar sejak 1920 silam. Salah satu penyebabnya adalah pernyataan pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke yang menyatakan bahwa bank sentral akan mengurangi jumlah pembelian obligasi tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News