kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan ORI-012 mencapai Rp 24,87 triliun


Jumat, 09 Oktober 2015 / 16:05 WIB
Permintaan ORI-012 mencapai Rp 24,87 triliun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Surat utang ritel berdenominasi rupiah alias Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI-012 laku di pasar primer. Per 8 Oktober 2015, permintaan instrumen besutan pemerintah ini sudah mencapai Rp 24,87 triliun atau 99,48% dari target indikatif yang sekarang dipatok Rp 25 triliun.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Loto Srinaita Ginting menuturkan, sebanyak Rp 11,25 triliun atau 45,25% permintaan ORI-012 berasal dari Jakarta.

Sedangkan kawasan Indonesia Barat kecuali Jakarta menyumbang Rp 10,55 triliun atau sekitar 42,53%. Sisanya sebanyak Rp 3,03 triliun atau 12,22% bersumber dari para investor wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.

Total investor ORI-012 sudah mencapai 44.181 orang. “Rinciannya, Jakarta 19.168 orang, Indonesia Barat kecuali Jakarta 20.881 orang, Indonesia Tengah dan Indonesia Timur 4.132 orang,” papar Loto.

Adapun masa penawaran surat utang yang menawarkan kupon 9% ini berlangsung dari 21 September hingga 15 Oktober 2015. Tanggal penjatahan ditetapkan pada 19 Oktober 2015. Sedangkan setelmen digelar pada 21 Oktober 2015.

Instrumen yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 tersebut jatuh tempo pada 15 Oktober 2018.

Para investor yang berminat dapat menghubungi 21 agen penjual yang tersebar di 27 kota seluruh Indonesia. Mulai dari pulau Sumatera, Jawa, hingga kawasan Indonesia Tengah dan Timur seperti Palu, Timika, Tahuna dan Sorong.

Agen penjual ORI-012 terdiri dari Bank ANZ Indonesia, Bank Bukopin , Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Citibank, N.A., Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd, Bank Internasional Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Standard Chartered Bank, Bank Tabungan Negara, Danareksa Sekuritas, Reliance Securities, Sucorinvest Central Gani serta Trimegah Securities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×