Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tren harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) masih akan merangkak naik. Pasar berspekulasi bahwa percepatan program biodiesel di Indonesia akan mampu meningkatkan jumlah permintaan CPO. Sentimen ini yang mendorong harga CPO menguat dalam sepekan terakhir.
Harga CPO untuk kontrak pengiriman Januari 2013 di Bursa Derivatif Malaysia, Kamis (14/11) pukul 17.00 WIB, terkoreksi 0,27% menjadi RM 2.597 per ton dibanding sehari sebelumnya. Tapi, jika dihitung dalam sepekan, harga CPO telah menguat sebanyak 2,08%. Dalam sebulan, harga CPO naik hampir 10%.
Di Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI), harga CPO, kemarin, terkoreksi 0,25% menjadi Rp 9.875 per ton dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, harga CPO di pasar dalam negeri masih naik 1,38%.
Tingkat konsumsi CPO untuk keperluan pengembangan energi biodiesel di Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan akan naik pesat. Sugiharto, Presiden Komisaris PT Pertamina, akhir pekan lalu, memproyeksikan konsumsi biodiesel di Indonesia pada tahun 2014 nanti akan mencapai enam juta ton.
Asal tahu saja, Wilmar International Ltd, perusahaan berbasis di Singapura menyatakan tengah mengajukan proposal tender biodiesel di Indonesia. "Adanya percepatan proyek biodiesel di Indonesia memberikan harapan bagi pasar atas tingkat permintaan CPO yang akan semakin membaik,” kata Ivy Ng, analis CIMB Invetsment Bank Bhd kepada Bloomberg.
Masih akan naik
Harga CPO juga terdorong badai Haiyan yang melanda Filipina, pekan lalu. Ekspor minyak kelapa yang merupakan produk pesaing CPO, dari Filipina terganggu akibat badai, akan meningkatkan permintaan CPO. Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures bilang, dorongan lain juga dipicu oleh penguatan harga minyak kedelai, substitusi CPO, yang terjadi akibat pelemahan rupee India belakangan ini.
Marsadi Nur, analis Optima Capital Futures menambahkan, harga CPO juga terdongkrak penurunan pasokan CPO yang terjadi belakangan ini akibat cuaca buruk.
Meski terkoreksi, para analis memperkirakan, tren penguatan harga CPO masih akan berlanjut. Ariston menduga, harga CPO punya potensi menembus level harga RM 2.700 per ton, jika resistance kuat di RM 2.630 per ton tembus. Adapun, Marsadi memperkirakan, harga CPO akan menguat di RM 2.650-RM 2.690 per ton.
Secara teknikal, Ariston bilang, sepekan ke depan, harga CPO berpeluang melanjutkan penguatan. Moving average convergence divergence (MACD) pada grafik mingguan harga CPO, berada di area positif. Indikator stochastic berada di level 62 dan masih bergerak naik ke area jenuh beli. Relative strength index (RSI) yang berada di level 50 dan masih bergerak naik.
Ariston memperkirakan, sepekan ke depan, harga CPO akan naik ke kisaran RM 2.550-RM 2.700 per ton. Sedangkan, Marsadi meproyeksikan, dalam sepekan mendatang, harga CPO akan menguat di kisaran RM 2650- RM 2665 per ton. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News