Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Kecemasan mengenai perlambatan ekonomi global serta semakin memburuknya krisis utang Eropa mendongkrak permintaan terhadap dollar AS. Alhasil, harga kontrak emas mencatatkan penurunan pada transaksi pagi ini (23/7).
Pada pukul 09.53 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun 0,3% menjadi US$ 1.579,30 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,3% menjadi US$ 1.5770,60 per troy ounce di Comex, New York.
Asal tahu saja, penasehat Bank Sentral China Song Guoqing memprediksi, tingkat pertumbuhan China akan melambat menjadi 7,4% pada kuartal III ini.
Selain itu, Song yang juga anggota akademisi komite kebijakan moneter People's Bank of China, juga mengingatkan penurunan harga produksi ditambah dengan tingkat inflasi konsumen yang tinggi akan memukul return perusahaan-perusahaan industri. Ujung-ujungnya, industri di China malas berekspansi.
Di sisi lain, Wakil Kanselir Jerman Phillipp Roeler sangat skeptis bahwa pimpinan Eropa mampu menyelamatkan Yunani.
"Hanya ada satu hal yang menekan harga emas, yakni permintaan terhadap safe haven semakin menurun. Mereka menginginkan investasi mereka aman dan hal itu tidak mereka temukan pada emas," papar David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.
Dia menambahkan, saat ini investor lebih memilih untuk menggenggam dollar AS. Tak mengherankan jika Dollar Index mencatatkan kenaikan untuk hari kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News