Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Edy Can
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlari kencang di jalur penguatan. Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo bilang, tren indeks masih naik selama belum ada berita negatif yang mampu menekan pasar cukup dalam.
Berdasarkan proyeksi Satrio, akhir pekan ini, Jumat (22/7) IHSG akan bergerak dalam rentang support 4.050 dan resistance 4.100. Kemarin, Yunani menyatakan akan membayar utangnya dengan utang. "Kita tinggal melihat pergerakan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menyikapinya," kata Satrio.
Hanya saja, karena tren penguatan sudah berlangsung cukup lama, Satrio mengingatkan agar pelaku pasar lebih ekstra hati-hati akan adanya aksi ambil untung (profit taking). Namun secara teknikal, peluang penguatan terlihat dari indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang ada di area bullish dan di atas MA lima hari.
Parningotan Julio, Analis Batavia Prosperindo Sekuritas memprediksikan rentang IHSG hari ini 4.005-4.010. Kemarin, IHSG kembali menoreh rekor setelah menguat 0,43% menjadi 4.068,07.
Aliran dana yang masuk ke bursa saham turut mempengaruhi pergerakan rupiah. Dollar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif sampai parlemen AS memutuskan batas utangnya hari ini.
Ariston Tjendra, Analis Monex Investindo Futures, memperkirakan, hari ini rupiah bisa menguat dalam kisaran Rp 8.500- Rp 8.550 per dollar AS, setelah kemarin tidak beranjak dari posisinya Rp 8.541 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News