Reporter: Aldo Fernando, Sanny Cicilia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok. Jumat (15/2), indeks merosot 30,93 poin atau 0,48% ke posisi 6.389,08.
Dalam sepekan, IHSG tercatat mengalami penurunan 2,03%. Tetapi, secara year to date, indeks masih menguat 3,36%. Sedangkan nilai jual bersih atau net sell asing selama seminggu terakhir sebesar Rp 3,33 triliun.
Dalam sepekan terakhir ini, pasar dipengaruhi alotnya negosiasi dagang Amerika Serikat dan China. Padahal deadline perdamaian kedua negara sudah semakin dekat.
Di sisi lain, kabar dari dalam negeri juga tak mencerahkan. Misalnya, defisit transaksi berjalan (CAD) 2018 melebar menjadi 2,98% dari produk domestik bruto (PDB). Kemarin, pemerintah mengumumkan defisit neraca dagang Januari melebar menjadi US$ 1,16 miliar.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan, investor asing merespons data neraca perdagangan tersebut dengan aksi jual. Rupiah juga melemah ke kisaran Rp 14.000 per dollar AS.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto berpendapat, IHSG turun akibat data ekspor-impor, jadi bukan hal baru. Sebenarnya ini sudah biasa setiap bulannya dan efeknya selalu selesai di hari yang sama. Jadi, Senin depan sentimen ini sudah tidak ada lagi, ujar William, kemarin.
Senin depan, Valdy memperkirakan, pasar masih terpapar sentimen negatif. IHSG akan bergerak terbatas cenderung koreksi dalam rentang 6.360–6.440.
Sedangkan William memperkirakan, IHSG akan menguat dengan rentang pergerakan 6.370–6.430.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News