kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.272   -75,00   -0,46%
  • IDX 7.075   90,98   1,30%
  • KOMPAS100 1.056   15,77   1,52%
  • LQ45 830   13,19   1,61%
  • ISSI 214   1,82   0,85%
  • IDX30 423   7,16   1,72%
  • IDXHIDIV20 510   7,87   1,57%
  • IDX80 120   1,81   1,52%
  • IDXV30 125   0,53   0,43%
  • IDXQ30 141   1,98   1,42%

Performa gemilang emiten CPO bakal berlanjut


Senin, 13 November 2017 / 08:39 WIB
Performa gemilang emiten CPO bakal berlanjut


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten produsen minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) mulai bangkit tahun ini. Gejala ini terlihat dari performa emiten sawit di kuartal III-2017 yang mencatat pertumbuhan laba cukup baik.

Ambil contoh PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Anak usaha Grup Salim ini mencatatkan pertumbuhan laba hingga 134% year-on-year (yoy) di kuartal ketiga. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang juga anak usaha grup ini mencatat pertumbuhan laba 34%, yoy.

Tak kalah, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pun mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30,31% yoy dan laba sebesar 22,76%. Laba PT Sampoerna Agro Lestari Tbk (SGRO) bahkan tumbuh hingga 773,56% yoy lantaran adanya peningkatan volume produksi selama sembilan bulan terakhir.

Salah satu faktor pendorong kinerja emiten CPO, menurut Analis NH Korindo Joni Wintarja, ialah faktor cuaca pasca El Nino. "Cuaca jelas jadi salah satu faktor utama karena hal tersebut membuat produksi kelapa sawit perusahaan jadi meningkat," ujar dia, Jumat (9/11).

Selain itu, pergerakan harga CPO cukup stabil tahun ini. Dus, Joni melihat sektor perkebunan bisa jadi sektor pilihan di paruh kedua tahun ini. "Kondisi permintaan pun nampaknya masih bagus, dengan demikian sektor ini bisa jadi pilihan di sisa tahun ini," terang dia.

Joni memprediksi, emiten CPO masih bisa mencapai kinerja yang positif hingga akhir tahun ini dan juga tahun depan. Namun pertumbuhannya tidak akan setinggi tahun ini. "Harga CPO saat ini sudah cukup tinggi. Produksi kelapa sawit pun sudah kembali normal," ujar Joni. Ia merekomendasikan buy saham LSIP dengan target harga Rp 1.970 per saham.

Analis First Asia Capital David Sutyanto pun optimistis kinerja positif emiten CPO bakal berlanjut sampai tahun 2018. Ketegangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah serta konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara mampu mengangkat harga minyak dunia. "Sehingga harga batubara dan CPO, yang merupakan sumber energi selain minyak bumi, ikut terkerek naik," papar David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×