kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perdagangan SUN Senin dilanda aksi jual


Selasa, 18 April 2017 / 10:27 WIB
Perdagangan SUN Senin dilanda aksi jual


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Senin (17/4) bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah volume perdagangan SUN yang tidak begitu besar.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menilai hal tersebut dipengaruhi oleh libur perdagangan dari beberapa pasar keuangan regional. Sementara itu aksi jual investor memanfaatkan momentum kenaikan harga SUN pada perdagangan sebelumnya juga mendorong terjadinya koreksi harga terutama pada SUN bertenor pendek.

"Adapun beberapa harga SUN masih terlihat mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin didorong oleh katalis positif dari surplus neraca perdagangan Maret lalu," kata Made.

Namun secara keseluruhan, harga SUN pada penutupan perdagangan Senin kemarin tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price turun sebesar 0,06% ke level 115,08 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Sekedar informasi saja, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa neraca perdagangan Maret 2017 mencatatkan surplus sebesar US$ 1,23 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut diperoleh dari nilai ekspor yang mencapai US$ 14,59 miliar dan nilai impor sebesar US$ 13,35 miliar.

Nominal tersebut terbilang meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 lalu. Misalnya saja, nilai ekspor Indonesia tumbuh sebesar 23,55% dan nilai impor juga mengalami pertumbuhan sebesar 18,19%.

Sedang negara tujuan ekspor non migas terbesar adalah China yaitu senilai US$ 1,78 miliar dan sekaligus negara asal impor yang mencapai US$ 2,87 miliar.

Dengan pencapaian tersebut, maka di kuartal I-2017 ini neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus senilai US$ 3,92 miliar dengan nilai ekspor sebesar US$ 40,60 miliar dan nilai impor sebesar US$ 36,68 miliar.

Secara keseluruhan, kombinasi dari beberapa faktor tersebut mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil SUN seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun sebesar 2 bps masing-masing di level 6,69% dan 7,02%.

Sementara itu untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun tidak banyak mengalami perubahan di level 7,40% dan 7,65%.

Dari perdagangan SUN dengan denominasi mata uang asing, pergerakan imbal hasilnya juga terlihat terbatas dengan perubahan imbal hasil yang terjadi hingga sebesar 2 bps.

Imbal hasil dari INDO-20 mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 2,45% sementara itu imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 mengalami penurunan imbal hasil kurang dari 1 bps masing - masing di level 3,88% dan 4,82%.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×