Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Edy Can
JAKARTA. Sepinya transaksi saham dan obligasi membuat pergerakan nilai tukar rupiah ikut loyo. Kemarin (10/6), berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,13% ke Rp 9.250 per dollar AS. Tapi, di pasar spot sampai pukul 17.00 WIB, rupiah justru menguat 0,12% ke level Rp 9.242 per dollar AS.
Perdagangan mata uang diperkirakan cenderung sepi hari ini. Menurut Willing Bolung, Kepala Market Treasuri ANZ Panin, rupiah masih sulit untuk menguat. Selain minim sentimen, mata uang garuda kini sedang menuju pada tahap konsolidasi.
Wahyu Tribowo Laksono, analis Askap Futures juga memperkirakan rupiah bakal bergerak mendatar. Dia melihat hasil pertemuan European Central Bank (ECB) akan mempengaruhi perilaku investor. "Kalau ECB tidak membahas penyelesaian krisis Eropa, rupiah bisa tertekan penurunan euro," katanya
Nah, di hari ini, Wahyu memprediksi, rupiah bisa bergerak di kisaran Rp 9.180-- Rp 9.250 per dollar AS. Sedangkan Willing memprediksi, rupiah akan lebih banyak beredar di area Rp 9.190- Rp 9.290 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News