kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Perbankan, konsumsi dan telko diprediksi punya peluang bagus di semester II-2020


Kamis, 25 Juni 2020 / 14:34 WIB
Perbankan, konsumsi dan telko diprediksi punya peluang bagus di semester II-2020
ILUSTRASI. Sektor barang konsumsi di semester dua ini memiliki potensi lebih baik ketimbang semester I-2020


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun 21,19% sejak penutupan akhir tahun lalu hingga akhir perdagangan Rabu (24/6) ke level 4.947,74. 

Bila dilihat per sektor, properti, real estat dan konstruksi bangunan mengalami kinerja paling buruk, yakni turun 34,21%. Kemudian disusul oleh sektor agrikultur yang turun 31,26%. Sementara sektor barang konsumsi tercatat mengalami penurunan yang paling rendah yaitu 11,22%, disusul oleh sektor manufaktur yang turun 18,51%. 

Lantas bagaimana nanti prospek sektoral di semester II-2020?

Baca Juga: Sektor properti diprediksi masih buntung hingga tahun depan 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjelaskan sektor barang konsumsi di semester dua ini memiliki potensi lebih baik ketimbang semester I-2020. Namun, apabila mengacu pada data pertumbuhan tahunan peluang pertumbuhannya tidak begitu besar, yakni 3%-6%. 

"Konsumsi masyarakat khususnya pada kebutuhan sehari-hari masih cukup tinggi, hal ini didukung oleh kenaikan dari inflasi inti sepanjang semester I tahun ini yang cukup mendominasi keseluruhan inflasi," jelas Okie kepada Kontan, Kamis (25/6). 

Sehingga dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini, emiten yang cukup inovatif dan mampu bertahan perlu menjadi pertimbangan bagi investor. Untuk sektor manufaktur, saat ini pertumbuhannya masih mengalami kontraksi, dengan adanya pembukaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada akhir semester satu diharapkan dapat berdampak pada kenaikan produksi dan juga permintaan. Sehingga sektor ini kembali menjadi kontributor pada raihan total ekspor.

Baca Juga: IHSG merosot 1,01% ke 4.914 pada akhir perdagangan sesi I, Kamis (25/6)



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×