Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun 21,19% sejak penutupan akhir tahun lalu hingga akhir perdagangan Rabu (24/6) ke level 4.947,74.
Bila dilihat per sektor, properti, real estat dan konstruksi bangunan mengalami kinerja paling buruk, yakni turun 34,21%. Kemudian disusul oleh sektor agrikultur yang turun 31,26%. Sementara sektor barang konsumsi tercatat mengalami penurunan yang paling rendah yaitu 11,22%, disusul oleh sektor manufaktur yang turun 18,51%.
Lantas bagaimana nanti prospek sektoral di semester II-2020?
Baca Juga: Sektor properti diprediksi masih buntung hingga tahun depan
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjelaskan sektor barang konsumsi di semester dua ini memiliki potensi lebih baik ketimbang semester I-2020. Namun, apabila mengacu pada data pertumbuhan tahunan peluang pertumbuhannya tidak begitu besar, yakni 3%-6%.
"Konsumsi masyarakat khususnya pada kebutuhan sehari-hari masih cukup tinggi, hal ini didukung oleh kenaikan dari inflasi inti sepanjang semester I tahun ini yang cukup mendominasi keseluruhan inflasi," jelas Okie kepada Kontan, Kamis (25/6).
Sehingga dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini, emiten yang cukup inovatif dan mampu bertahan perlu menjadi pertimbangan bagi investor. Untuk sektor manufaktur, saat ini pertumbuhannya masih mengalami kontraksi, dengan adanya pembukaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada akhir semester satu diharapkan dapat berdampak pada kenaikan produksi dan juga permintaan. Sehingga sektor ini kembali menjadi kontributor pada raihan total ekspor.
Baca Juga: IHSG merosot 1,01% ke 4.914 pada akhir perdagangan sesi I, Kamis (25/6)