kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,80   -7,56   -0.81%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbaikan pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mengerek penjualan lahan industri


Minggu, 25 April 2021 / 21:10 WIB
Perbaikan pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mengerek penjualan lahan industri
ILUSTRASI. Foto udara aktivitas pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/aww.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada beberapa sentimen yang dinilai dapat mempengaruhi sektor lahan industri saat ini seperti tidak adanya travel restriction dan vaksinasi yang berjalan. Lalu, dengan bergulirnya vaksinasi di Indonesia dan dunia, diharapkan akan membuat sektor ini berjalan positif.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano melihat China sebagai contoh utama dari berhasilnya perbaikan ekonomi pasca pandemi berhasil diatasi, karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sejalan dengan komoditas yang naik karena pemulihan ekonomi yang paling cepat.

“Jadi seharusnya untuk tahun ini better dibandingkan dengan tahun lalu, karena economic recovery kalo sudah bisa melewati pandemic curve itu berarti baik,” kata Victor.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas juga memperkirakan bahwa sentimen pemulihan ekonomi yang cepat dapat menjadi positif bagi sektor ini. “Jadi jika vaksinasi nasional bisa berjalan dengan lancar dan nantinya ekonomi bisa pulih akan menjadi sentimen tambahan untuk sektor ini. Ditambah lagi tren suku bunga rendah bisa juga jadi sentimen tambahan untuk sektor ini,” katanya.

Selain itu, Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian juga melihat bahwa perbaikan ekonomi, dan juga consumer confidence index (CCI) akan menjadi sentimen yang mempengaruhi, karena walaupun ada perbaikan dibandingkan tahun lalu, angka tersebut dianggap masih belum berpengaruh terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau ke angka pengangguran.

Baca Juga: Penjualan lahan industri di kuartal I 2020 masih tertahan

Joey melihat apabila angka-angka ekonomi dan konsumsi yang naik di Indonesia, maka akan ada urgensi dari investor untuk cepat melakukan investasi di Indonesia. Jadi begitu ekonominya memang siap untuk tumbuh, mereka sudah melakukan pembangunan pabrik, sehingga ketika ekonominya sudah  benar-benar pulih, mereka sudah bisa menyerap penjualan yang diinginkan. 

Akan tetapi, apabila adanya perbaikan ekonomi yang negatif dan misalnya PDB Indonesia yang tidak tumbuh, bahkan tidak pulih maka akan membuat investor menahan membangun pabrik atau membeli lahan industri.

Lalu, kenaikan harga rata-rata (ASP) lahan juga dapat menjadi batu sandungan untuk sektor ini, walaupun ia menilai lahan industri sudah stabil sejak 2018-2020. Batu sandungan yang akan terlihat adalah pada lahan yang cukup dekat dengan Jakarta, misalnya di Bogor dan Bekasi. 

“Harganya cukup tinggi dibandingkan lahan industri lain, seperti Thailand, Filipina, dan Vietnam, nah, itu kita kalah bersaing, harganya lebih jauh, sehingga mereka lebih pilih kesana,” kata Joey.

Victor menilai untuk sentimen negatif yang akan mempengaruhi sektor ini antara lain adalah travel restriction yang kembali diperketat, dan akan terlihat setelah lebaran, apakah akan kembali diperketat atau tidak, karena masih belum ada penurunan kasus yang berarti.

Di sepanjang tahun ini, Joey memperkirakan marketing sales untuk penjualan lahan industri akan berada di angka 220 ha secara keseluruhan. 

Selanjutnya: Kinerja Puradelta (DMAS) tahun ini diprediksi membaik, simak rekomendasi sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×