Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sajian data ekonomi Inggris yang membaik semakin melambungkan posisi poundsterling. Perbaikan inflasi yang mencatatkan rekor kenaikan tercepat sejak September 2013 membuat pound unggul di hadapan dollar Australia. Mengutip Bloomberg, Selasa (21/3) pukul 20.03 wib pasangan GBP/AUD tercatat menguat 0,78% ke level 1,6109.
Agus Chandra, analis PT Monex Investindo Futures melihat penguatan ini terjadi karena sajian data Inggris yang cukup baik. Tingkat inflasi di bulan Februari tercatat meningkat dari 1,8% di bulan Januari ke level 2,3%. Ini merupakan kenaikan tercepat sejak September 2003.
Ditambah lagi saat ini Inggris juga masih diuntungkan dari sentimen positif dari pernyataan Bank of England (BoE) mengenai kemungkinan menaikkan suku bunga acuannya dengan target di angka 2% . Dalam rapat beberapa waktu lalu, salah satu pejabat Kristin Forbes secara tak terduga mulai menyerukan wacana tersebut.
“Sementara dari AUD, pasar malah merespon negatif keputusan RBA,” paparnya kepada Kontan, Selasa (21/3).
Meski biro statistik melaporkan index harga rumah di Australia pada kuartal IV 2016 naik 4,1% dari kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 1,5%, tetapi keputusan RBA untuk menahan suku bunga lebih mempengaruhi sikap pasar. Kata Agus pasar dilanda kekecewaan karena bank sentral Australia itu urung menerapkan pengetatan kebijakan.
Ia memperkirakan, trend penguatan ini masih berlanjut pada Rabu (22/3). Perbaikan inflasi Inggris dianggap mampu mendorong kokohnya pasangan GBP/AUD. Pernyataan Asisten Gubernur RBA, Guy Debelle dianggap masih kalah pamor dari kondisi ekonomi Inggris yang membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News