Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membaiknya sejumlah data ekonomi AS hingga penantian terhadap agenda Federal Open Market Committee (FOMC) membuat rupiah terkoreksi pada perdagangan Senin (29/7).
Di pasar spot, rupiah terkoreksi 0,08% ke level Rp 14.020 per dollar AS. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga melemah 0,06% ke level Rp 14.010 per dollar AS.
Baca Juga: Kurs rupiah terkoreksi di tengah penantian agenda FOMC
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dollar AS tengah dalam tren menguat. Tak hanya dihadapan mata uang emerging market, melainkan juga mata uang utama dunia lainnya. Hal ini tak lepas dari perbaikan data ekonomi AS.
Ambil contoh data awal pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II-2019 yang naik 2,1% atau lebih baik dari prediksi konsensus pasar sebesar 1,8%. Data pemesanan barang tahan lama AS di bulan Juni juga mampu tumbuh 2,0% alias melampaui prediksi awal sebesar 0,8%.
Baca Juga: Rupiah ditutup melemah di level Rp 14.020 per dolar AS
“Hasil data-data ekonomi ini bisa mempengaruhi pandangan The Fed terhadap kebijakan moneternya di masa mendatang,” ungkap Josua.
Ia pun menilai, potensi rupiah untuk kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa (30/1) masih cukup terbuka. Apalagi, sejauh ini belum ada data ekonomi Indonesia yang dirilis dan memberi efek signifikan terhadap rupiah.
Baca Juga: Rupiah menjelang penutupan masih melemah di level Rp 14.020 per dolar AS
Karenanya, Josua memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.000—Rp 14.075 per dollar AS pada perdagangan besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News