Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Informasi baru muncul terkait perubahan kepemilikan sahamĀ PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2012 PT Bumi Resources Tbk (BUMI), si pemilik BRMS, menyebut, peralihan saham BRMS itu hanya sementara.
Dalam laporan keuangan BUMI tersebut dijelaskan, peralihan itu bagian dari perjanjian peminjaman saham antara BUMI, PT Long Haul Indonesia dan beberapa pihak lain yang dilakukan pada 2012. "BUMI setuju meminjamkan saham BRMS yang dimiliki dan tercatat atas nama perusahaan kepada para pihak atau pihak lain yang ditunjuk para pihak," tulis manajemen BUMI dalam laporan keuangan yang dirilis, Rabu (4/4).
Ini yang kemudian membuat BUMI tetap mengklaim memiliki 87,09% saham BRMS (KONTAN, 4 April 2013). Tapi, kepemilikan tersebut tersebar di tiga pihak. Sebanyak 50,55% saham BRMS dimiliki langsung oleh BUMI. Lalu, sebanyak 12,8% dimiliki PT Long Haul Indonesia dan sisa 23,74% dikuasai oleh pihak lain-lain yang masing-masing menguasai di bawah 5%.
Perjanjian peminjaman itu kemudian memberikan beberapa konsekuensi. Pertama, hak dan kewajiban yang melekat pada saham BRMS yang dipinjamkan tersebut akan tetap dimiliki oleh BUMI. Kedua, pihak peminjam dibebani kewajiban untuk membayar biaya pinjaman yang telah disepakati kedua belah pihak. Pihak peminjam juga telah setuju untuk membayar biaya tambahan kepada BUMI selaku yang meminjamkan saham BRMS.
Namun, BUMI tidak menjelaskan berapa biaya peminjaman yang akan diterimanya. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal penandatanganan pinjaman tersebut.
Ini menjawab spekulasi kepemilikan saham BUMI di BRMS yang belakangan simpang siur. Dalam beberapa laporan Biro Administrasi Efek (BAE) Sinartama Gunita, kepemilikan saham BUMI di BRMS terus tergerus. Laporan terakhir, muncul nama PT DMS Investama (DMSI) menguasai 11,93% saham BRMS. Sementara BUMI dan Long Haul masing-masing memiliki 33,52% dan 12,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News