Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Laju perak tertekan dan sempat menyentuh level terendah sejak Juli 2010. Belum ada harapan untuk mengkilapkan harga perak dalam waktu dekat.
Mengutip Bloomberg, Jumat (30/5), kontrak perak bulan Juli 2014 di Commodity Exchange menyentuh level terendah pada US$ 18,682 per ons troi. Perak mengalami penurunan 1,7% dibanding hari sebelumnya. Dibandingkan pekan lalu, perak telah terdepresiasi 3,8%. Perak juga terjun sebesar 3,8% sejak akhir tahun lalu. Namun, perak sedikit mengalami penguatan pada Senin (2/6) menuju level US$ 18,690 per ons troi.
Ariana Nur Akbar, Educator and Market Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, penurunan harga perak mengikuti harga emas. Pergerakan kedua komoditas ini erat kaitannya dengan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, data ekonomi AS akhir-akhir ini mulai menunjukkan angka yang positif. Kondisi tersebut memudarkan kilau perak.
“Perak mulai tergerus sentimen positif berupa data ekonomi AS. Hal ini semakin menguatkan berlanjutnya tapering,” ujar Ariana.
Ariana bilang, berlanjutnya pengurangan stimulus moneter (tapering off) oleh Bank Sentral AS akan berdampak pada penguatan dollar AS. Faktor ini pula yang turut memudarkan pamor perak. Di sisi lain, meredanya eskalasi ketegangan di Ukraina kembali menyurutkan minat pelaku pasar terhadap komoditas ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News