Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengungkapkan hingga Mei 2023, penjualan lahan industri sudah mencapai 71,5 hektar atau senilai Rp1,05 triliun.
Mulyadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA menyampaikan nilai tersebut masing-masing berasal dari penjualan lahan industri di Cikarang seluas 2,5 hektar dan 69 hektar di Kendal, Jawa Tengah.
"Tenant yang menempati lahan industri beragam, mulai dari sektor elektronik, otomotif, chemical, machinery, plastics, baterai, mainan hingga perawatan kesehatan," paparnya kepada Kontan, belum lama ini.
Tahun ini KIJA menargetkan penjualan lahan industri di Cikarang dan Kendal masing-masing sebesar Rp600 miliar dan Rp800 miliar. Lebih lanjut, target marketing secara keseluruhan yang dikejar tahun ini adalah senilai Rp 2 triliun. Nilai tersebut sudah termasuk residensial dan komersial.
Baca Juga: Hingga Tutup Tahun, Jababeka (KIJA) Targetkan Marketing Sales Rp 2 Triliun
"Saya perlu memasukkan reskom agar tidak memberikan informasi yang misleading seolah-olah targetnya hanya Rp 1,4 triliun," ujarnya.
Mulyadi mengatakan tahun ini akan terus menambah land banknya secara rutin. Hal ini dilakukan baik dengan akuisisi tanah di Cikarang maupun di Kendal.
"Anggaran untuk pembelian lahan di tahun 2023 adalah senilai Rp 250 miliar dengan realisasi hingga Mei Rp142 miliar untuk Cikarang dan Kendal," jelasnya.
Sebagai informasi, pada tiga bulan pertama 2023 KIJA mencatat laba bersih Rp260,55 miliar. Berbalik dari rugi dengan melejit 703% dari episode sama tahun sebelumnya boncos Rp43,18 miliar.
Lompatan laba itu didukung penjualan dan pendapatan jasa Rp775,67 miliar yang tumbuh 55% dari edisi sama tahun sebelumnya Rp499,75 miliar. Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa Rp439,16 miliar, surplus 56% dari posisi sama tahun lalu Rp280,22 miliar. Laba kotor Rp336,51 miliar, naik 53% dari edisi sama tahun sebelumnya sejumlah Rp219,53 miliar.
Jumlah ekuitas Rp6,85 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu Rp6,50 triliun. Total liabilitas Rp6,08 triliun, susut dari episode akhir tahun sebelumnya senilai Rp6,60 triliun. Jumlah aset Rp12,93 triliun, menyusut dari posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp13,11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News