kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyebab laba Gudang Garam (GGRM) merosot 22% di tengah kenaikan pendapatan


Kamis, 29 Oktober 2020 / 06:30 WIB
Penyebab laba Gudang Garam (GGRM) merosot 22% di tengah kenaikan pendapatan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan laba yang kurang memuaskan pada kuartal III 2020. Kendati mencatatkan kenaikan pendapatan tapi laba GGRM turun dalam.

Mengutip laporan keuangan GGRM di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Gudang Garam membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,67 triliun.

Laba tersebut merosot 22,09% dari laba periode sama 2019 yang sebesar Rp 7,24 triliun.

Penurunan laba tersebut terjadi meskipun Gudang Garam mencatat kenaikan pendapatan 2,01% menjadi Rp 83,37 triliun dari sebelumnya Rp 81,72 triliun.

Baca Juga: Tan Sio Tjien, istri pendiri Gudang Garam (GGRM) tutup usia

Penurunan laba GGRM tersebut ternyata disebabkan membengkaknya biaya pokok penjualan sebesar 6,68% menjadi Rp 70,39 triliun. Sementara pada kuartal III 2019 hanya Rp 65,98 triliun.

Nilai aset Gudang Garam juga menyusut menjadi Rp 76,92 triliun dibandingkan pada Desember 2019 yang mencapai Rp 78,64 triliun.

Pendapatan terbesar Gudang Garam berasal dari penjualan sigaret kretek mesin sebesar Rp 76,08 triliun. Kemudian pendapatan terbesar kedua dari penjualan sigaret kretek tangan Rp 6,3 triliun dan rokok klobot Rp 19,44 miliar, kertas karton Rp 827,92 miliar dan lainnya Rp 63 miliar.

Namun Gudang Garam mencatat beban pokok terbesar dari pembayaran pita cukai, PPN dan pajak rokok yang mencapai Rp 58,53 triliun. Naik 14,89% dari periode sama 2019 yang sebesar Rp 50,94 triliun.

Selanjutnya: Menyambut libur panjang, IHSG loyo 0,31% ke 5.128,22 pada Selasa (27/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×