kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Penurunan Suku Bunga Jadi Katalis Astra International (ASII), Ini Rekomendasinya


Rabu, 18 September 2024 / 19:50 WIB
Penurunan Suku Bunga Jadi Katalis Astra International (ASII), Ini Rekomendasinya
ILUSTRASI. Penjualan sepeda motor baru di salah satu diler di Tangerang Selatan, Kamis (23/11/2023). Anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII), PT Federal International Finance (FIF) mencatatkan pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 22 triliun, atau tumbuh 31% secara tahunan (YoY)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/11/2023.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan Bank Indonesia (BI) diproyeksikan akan menjadi katalis positif bagi  PT Astra Internasional Tbk (ASII). Hal ini juga berpeluang mendorong kinerja perusahaan.

Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) diproyeksikan memangkas suku bunga pada September 2024. Sebagian besar analis berpendapat bahwa pejabat The Fed cenderung akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Kamis (18/9).

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan atau BI-rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan tentunya sentimen penurunan suku bunga merupakan salah satu katalis positif untuk ASII yang salah satu bisnisnya bergerak di industri otomotif. Namun, menurutnya sentimen ini juga bisa berdampak positif bagi sektor lainnya.

"Secara keseluruhan penurunan tingkat suku bunga bisa membuat daya beli masyarakalebih kompetitif lagi dan bisa mendorong kenaikan penjualan barang tersier," kata Miftahul kepada Kontan, Rabu (18/9).

 

Miftahul berpandangan pergerakan saham ASII tergolong cukup menarik di mana pada periode sebelumnya ASII berhasil keluar dari fase bearish ditandai dengan breakout trendline bearish.

"Saat ini secara tren ASII sudah berada di fase bullish dan sedang berada di fase koreksinya dengan support flow Rp5.025-Rp5.000  dan resistance Rp 5.225-Rp 5.275," ujarnya.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengamini penurunan suku bunga memberikan sentimen positif terhadap kinerja ASII ke depan. Kondisi ini tampaknya bisa meningkatkan kinerja ASII secara top line maupun bottom line.

Nafan bilang, turunnya suku bunga berpotensi menciptakan permintaan global terhadap sektor komoditas karena berkaitan dengan pemulihan ekonomi global. Nah, kondisi ini pada akhirnya akan berdampak positif bagi penjualan alat berat ASII melalui anak usahanya PT United Tractors Tbk (UNTR).

Tak hanya UNTR, bisnis ASII lainnya di bidang pertanian melalui Astra Agro Lestari (AALI) juga tampaknya bakal ketiban berkah dari pemulihan ekonomi global yang disebabkan oleh penurunan suku bunga. Kondisi serupa juga terjadi pada kinerja PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)

"itu potensi jangka panjang. Relatif prospek secara garis besar dan sudah ter price-in dari pergerakan saham AALI, UNTR, ASII maupun (AUTO)," ujar Nafan kepada Kontan, Rabu (18/9).

Berdasarkan data RTI, saham ASII pada perdagangan Rabu (18/9) menguat 3,45% menjadi Rp 5.250 per saham. Kendati demikian, harga saham ASII melorot 7,08% secara year to date.

Nafan merekomendasikan untuk accumulative buy saham ASII dengan target harga Rp 5.275 per saham. Sementara, Miftahul merekomendasikan untuk hold saham ASII dengan target harga Rp 5.275 per saham.

Segmen otomotif makin ngegas

Head of Corporate Investor Relations ASII, Tira Ardianti menjelaskan seluruh bisnis grup Astra terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset, seperti bunga atas simpanan deposito, dan liabilitas yang dikenakan bunga, seperti pinjaman dengan tingkat suku bunga tertentu. 

"Jadi, pada umumnya fluktuasi bunga berpengaruh terhadap seluruh lini bisnis," kata Tira kepada Kontan, Rabu (18/9).

Tira mengungkapkan, adanya pemangkasan suku bunga diharapkan bisa memulihkan daya beli. Sebab, institusi pembiayaan bisa memberikan kredit kepada konsumen dengan tingkat bunga yang lebih rendah, sehingga akses terhadap kepemilikan suatu barang melalui pinjaman akan lebih terjangkau.

ABaca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Akan Bagikan Dividen Interim Tahun 2024, Berapa Besarnya?

"Dalam konteks pasar otomotif, suku bunga yang rendah bisa menjadi katalis positif untuk mendukung penjualan otomotif," terangnya.

Soal rencana bisnis, Tira juga menjelaskan dalam dua tahun ke depan perusahaan siap meluncurkan tiga mobil listrik atau electric vehicle di tengah ketatnya persaingan mobil dari China.

"Ada tiga mobil battery EV yang akan diperkenalkan dan produk hybrid dari grup Astra bersama prinsipal. Harapannya bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×