kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan BI rate segarkan prospek ACES


Kamis, 21 Januari 2016 / 20:18 WIB
Penurunan BI rate segarkan prospek ACES


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Boleh saja PTAce Hardware Tbk (ACES) berharap dapat menghasilkan pendapatan tambahan melalui sistem online tersebut. Tapi, ACES sendiri juga masih perlu menetralisir isu yang belum sepenuhnya hilang, yakni soal perlambatan ekonomi.

Sejatinya, ACES memiliki segmen konsumen menengah ke atas. Segmen ini biasanya lebih kebal terhadap kenaikan harga barang. Tapi, nyatanya ACES tidak bisa sepenuhnya berkelit dari tekanan tersebut.

"Ini juga karena karakteristik barang yang dijual ACES itu tadi, barang sekunder. Saat krisis, konsumen lebih mengutamakan konsumsi untuk barang primer," jelas Jennifer Natalia Widjaja, analis Ciptadana Securities kepada KONTAN, (21/1).

Kondisi ini membuat manajemen ACES hanya memasang target konservatif. Hanya ada delapan gerai yang akan dibuka sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut sama seperti realisasi pembukaan gerai tahun lalu.

Padahal, tahun lalu ACES berencana membuka antara sepuluh hingga lima belas gerai baru. Pengurangan jumlah gerai baru yang dibuka ini diharapakan bisa menghilangkan erfek kanibal atas gerai baru yang dibuka terhadap gerai yang lama.

Bukan hanya pembukaan gerai yang masuk ke dalam wilayah konserfatif, tapi juga sisi peforma keuangannya. ACES hanya membidik pertumbuhan penjualan 5% untuk tahun ini.

Katalis positifnya, BI rate yang diturunkan. "Harapannya, BI rate turun maka permintaan properti naik, nanti orang punya rumah baru beli barang-barangnya di Ace hardware," tambah Jennifer.

Dengan segala sentimen yang berpotensi sebagai pemberat itu, Jeniffer memprediksi ACES akan mencatat pendapatan Rp 5,84 triliun, hanya naik 8% dibanding estimasi pendapatan tahun lalu.

Sementara, laba bersih tahun ini diprediksi Rp 632 miliar, naik 7% dibanding prediksi laba bersihnya tahun lalu. Untuk margin kotornya, ACES diperkirakan akan mencatat margin kotor sebesar 2,55%, tidak jauh berbeda dengan level tahun lalu, 2,41%.

Princy Singh, analis J.P. Morgan kurang menyukai saham ACES. Sebab, ACES masih berkutat pada problem supply chain yang kurang maksimal, khususnya untuk gerai di luar Pulau Jawa. Selain membuat tidak efisien, problem tersebut juga membuat pertumbuhan SSSG ACES relatif flat, antara 6%-7% sejak Oktober hingga Desember 2015.

Dengan segala sentimen yang ada, Jennifer merekomendasikan hold ACES dengan target harga Rp 780 per saham. Sementara Singh, underweight dengan target harga Rp 555 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×