Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bintang Oto Global Tbk masih loyo di enam bulan pertama tahun ini. Sepanjang semester I-2020 lalu, emiten otomotif berkode saham BOGA tersebut hanya membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 252,40 miliar.
Asal tahu saja, realisasi tersebut turun 27,92% dibanding pendapatan bersih di periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 350,17 miliar.
Pendapatan bersih yang menyusut didorong oleh penurunan pendapatan segmen usaha penjualan kendaraan bermotor dan insentif. Mengintip laporan keuangan perusahaan, penjualan kendaraan bermotor turun 32,58% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 211,27 miliar di semester I 2020, sedangkan pendapatan insentif turun 20,51% yoy menjadi Rp 9,82 miliar di periode Januari-Juni 2020.
Baca Juga: Bintang Oto Global (BOGA) buka kemungkinan kaji ulang capex akibat ada wabah corona
Sementara itu, pendapatan dari segmen jasa pemeliharaan dan suku cadang masih mencatatkan kenaikan sebesar 28,78% yoy menjadi Rp 18,80 miliar di semester I 2020. Begitu pula dengan segmen segmen sewa operasi, pendapatan dari segmen tersebut tercatat naik 27,55% yoy menjadi Rp 12,50 miliar di semester I 2020.
Seturut penurunan pendapatan neto, pengeluaran BOGA pada sejumlah pos beban juga ikut mengalami penurunan. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat turun 28,79% yoy menjadi Rp 235,10 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok pendapatan BOGA mencapai Rp 330,20 miliar pada semester I tahun 2019 lalu.
Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Beban penjualan BOGA turun 25,09% yoy dari Rp 1,16 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 870,94 juta di semester I 2020. Sementara itu, beban umum dan administrasi turun 11,79% yoy dari Rp 14,55 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 12,84 miliar di semester I 2020.
Kendati demikian, BOGA juga mencatatkan kenaikan beban keuangan sebesar 17,92% yoy menjadi Rp 3,23 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban keuangan BOGA hanya mencapai Rp 2,74 miliar pada enam bulan pertama tahun lalu.
Selain itu, BOGA juga mencatatkan penurunan pendapatan usaha lainnya-neto sebesar 23,83% yoy dari semula Rp 3,93 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 2,99 miliar di semester I 2020.
Walhasil, setelah pendapatan neto dikurangi beban pokok pendapatan, beban penjualan, serta pengeluaran-pengeluaran lainnya, BOGA hanya berhasil mengempit laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 2,16 miliar di semester I 2020. Realisasi tersebut turun 44,99% dibanding laba bersih BOGA di semester I 2019 yang mencapai Rp 3,93 miliar.
Baca Juga: Ada harapan pendapatan Bintang Oto Global (BOGA) tumbuh 3%-5% jika corona selesai Mei
Per 30 Juni 2020 lalu, aset BOGA tercatat sebesar Rp 592,12 miliar. Angka tersebut terdiri atas ekuitas sebesar Rp 429,79 miliar dan liabilitas sebesar Rp 162,32 miliar.
Sementara itu, kas dan bank akhir periode BOGA tercatat sebesar Rp 54,99 miliar per 30 Juni 2020. Angka tersebut naik 36,01% dibanding kas dan bank awal periode BOGA untuk tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 40,43 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News