kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Penjualan Sukuk Ritel Seri 22 (SR022) Masih Sepi, Baru Terjual Sekitar 35-42%


Kamis, 05 Juni 2025 / 22:42 WIB
Penjualan Sukuk Ritel Seri 22 (SR022) Masih Sepi, Baru Terjual Sekitar 35-42%
ILUSTRASI. Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Sukuk Ritel Seri 22 (SR022) tampak sepi peminat KOMPAS/PRIYOMBODO


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Sukuk Ritel Seri 22 (SR022) tampak sepi peminat.

Mengutip data dari platform investasi Bibit, hingga 5 Juni 2025, sukuk dengan tenor 5 tahun baru terjual 35,2%, sementara tenor 3 tahun baru mencapai 41,7% dari target penawaran yang akan berakhir pada 18 Juni 2025.

Baca Juga: Penjualan SR022 di Bank Mandiri Capai Hampir Rp 1 Triliun Per 5 Juni 2025

Dua Penyebab Sepinya Minat Investor Ritel

Fixed Income Analyst Pefindo, Ahmad Nasrudin, mengungkap dua faktor utama yang memengaruhi rendahnya minat investor ritel terhadap SR022:

  1. Minat Investor Ritel ke Pasar Saham Meningkat

Menurut Ahmad, investor ritel yang mencari keuntungan tinggi saat ini lebih tertarik ke pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai rebound dari harga rendah sekitar Rp 6.000 ke level Rp 7.000 membuat investor memborong saham dan memperoleh keuntungan signifikan.

  1. Yield SR022 Kurang Kompetitif

Dari sisi imbal hasil (yield), SR022 kalah menarik dibandingkan Surat Utang Negara (SUN) seri fixed rate dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri project-based sukuk yang menawarkan yield lebih tinggi. Hal ini terutama terasa di awal masa penawaran ketika yield pasar masih tinggi akibat koreksi pasar akibat kebijakan perang tarif AS.

Baca Juga: Penjualan SR022 Seret! Analis Beberkan Alasan Rendahnya Minat Investor

Namun, keputusan terbaru Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga diperkirakan dapat membangkitkan minat investor terhadap SR022.

Yield obligasi pasar dengan tenor 3 dan 5 tahun mulai turun ke level 6,36% dan 6,42%, sedangkan yield SR022 tetap kompetitif di angka 6,45% dan 6,55%.

Ahmad memperkirakan investor ritel masih akan melirik SBN di tengah ketidakpastian global saat ini, terutama bagi mereka yang memiliki toleransi risiko rendah.

“Pasar saham memang menarik karena naik, tapi membeli saham saat ini berisiko mengalami koreksi harga mengingat ketidakpastian eksternal masih tinggi,” ujar Ahmad.

Baca Juga: SR022 Diminati Investor! Yield Tinggi dan Risiko Rendah, Tapi Waspadai Tantangannya

Penjualan SR022 di Bank Mandiri Capai Rp 1 Triliun

Hingga 5 Juni 2025, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat penjualan SR022 hampir mencapai Rp 1 triliun.

Senior Vice President Bank Mandiri Sista Pravesthi menyatakan, angka tersebut baru mencapai sekitar 30% dari target Rp 3 triliun.

Meski demikian, Sista optimistis tren penjualan akan meningkat menjelang masa akhir penawaran, mengacu pada pola penawaran seri sebelumnya.

“Jumlah pemesanan diperkirakan akan memuncak menjelang akhir masa penawaran, terutama karena adanya jatuh tempo pada periode tersebut,” kata Sista.

Dari segi profil investor, mayoritas pembeli SR022 adalah kalangan pegawai dan pensiunan dengan rata-rata nilai pembelian (ticket size) berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta.

Selanjutnya: Cermati Saham-Saham yang Banyak Dilego Asing Kamis (5/6), Ada BBCA dan ANTM

Menarik Dibaca: Bibit Sediakan 19 Produk Surat Utang Negara Seri FR, Tingkatkan Minat Investor Ritel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×