kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan semen diproyeksikan pulih, cermati rekomendasi saham Indocement (INTP)


Rabu, 20 Januari 2021 / 15:00 WIB
Penjualan semen diproyeksikan pulih, cermati rekomendasi saham Indocement (INTP)
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan volume penjualan semen kurang lebih 16,5 juta ton sepanjang 2020 . Realisasi ini lebih rendah 8% dibandingkan dengan volume penjualan tahun sebelumnya.

Banjir besar yang terjadi beberapa kali di ibukota pada awal tahun, serta terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, merupakan faktor penyebab utama dari penurunan tersebut.

Meski demikian, sejumlah analis menilai  volume penjualan INTP akan mengalami pemulihan tahun ini. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr memperkirakan, volume penjualan di industri semen secara keseluruhan akan tumbuh 3%-4% tahun ini.

Sementara volume penjualan INTP diperkirakan bakal tumbuh lebih cepat 4%-5%, yang didukung oleh pemulihan permintaan dari Pulau Jawa.

Baca Juga: Penjualan semen domestik terkontraksi 10,4% tahun lalu, simak proyeksinya tahun ini

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan, dengan asumsi tidak ada lagi pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ketat, terutama di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, serta proses vaksinasi yang dimulai paling cepat pada awal tahun 2021, dia memperkirakan volume penjualan semen domestik INTP akan tumbuh sekitar 4% tahun ini.

“INTP juga didukung oleh posisi neraca yang kuat, yang membuatnya lebih tangguh dalam situasi yang tidak menentu seperti sekarang,” tulis Mimi dalam riset, Selasa (5/1).

Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan pendapatan INTP untuk tahun 2020 dan 2021 masing-masing mencapai Rp 14,1 triliun (turun 11,5% secara tahunan) dan Rp 15,3 triliun (tumbuh 8,6% secara tahunan).

Zamzami merekomendasikan beli saham INTP dengan t.500, setara 19 kali EV/EBITDA proyeksi 2021.

Sementara Mimi mempertahankan rekomenasi trading buy saham INTP dengan target harga Rp 16.050. Risiko dari rekomendasi ini antara lain pertumbuhan permintaan yang lebih lambat dari perkiraan, biaya yang lebih tinggi (misalnya kenaikan harga komoditas energi), serta kelebihan pasokan (over supply) yang lebih buruk dari perkiraan.

Selanjutnya: Harga batubara menguat, begini strategi Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×