kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,88   -27,85   -3.00%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan SBR011 Mencapai Rp 13,94 Triliun


Kamis, 16 Juni 2022 / 14:41 WIB
Penjualan SBR011 Mencapai Rp 13,94 Triliun
ILUSTRASI. Penjualan Saving Bond Ritel seri SBR011 berakhir hari ini pukul 10.00 WIB.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Saving Bond Ritel seri SBR011 berakhir hari ini pukul 10.00 WIB. Merujuk laman salah satu mitra distribusi, hingga akhir masa penawaran, pemesanan SBR011 tercatat Rp13,94 triliun. Artinya, penjualan SBR011 kali ini berhasil melebihi target semula yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 5 triliun.

Nilai pemesanan SBR011 jauh melampaui rekor tertinggi penjualan SBN Ritel non-tradable (tidak bisa diperdagangkan) sebelumnya yakni SBR010 yang senilai Rp 7,5 triliun. SBR011 merupakan satu-satunya seri SUN ritel non-tradable yang ditawarkan tahun ini.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, penjualan SBR011 sangat positif di tengah kondisi pasar yang sedang berisiko. 

Baca Juga: Penjualan SBR011 Laris, Bibit Tegaskan Investasi Aman karena Dijamin Negara

“SBR011 menjadi instrumen investasi yang aman karena dijamin oleh pemerintah serta sekarang metode pembelian lebih baik dan mudah sehingga masyarakat mempunyai akses lebih untuk membeli instrumen ini," kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Kamis (16/6).

Dia mengatakan sudah lama sekali kupon SBN ritel tidak melebihi 5%, sehingga ini jadi momentum bagi para investor untuk mengoleksi SBR011. 

Sekadar mengingatkan, tingkat kupon SBR011 sebesar 5,5% pada tiga bulan pertama. SBR011 memiliki kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) suku bunga acuan BI-7DRR Rate ditambang spread tetap 200 bps.

Baca Juga: Beli SBR011 di BCA Bisa Dapat Cashback Lho

Lebih lanjut, Ramdhan menilai kupon SBR011 yang floating menjadi daya tarik utama karena peluang kenaikan kupon yang besar seiring tren bank sentral yang menaikkan suku bunga.  

"Dibandingkan dengan produk sebelumya di bawah 5%, memang kondisi pasar saat ini sedang berubah terutama masalah suku bunga sehingga otomatis instrumen disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini," ucap Ramdhan. 

SBR011 ini dijamin oleh pemerintah sehingga aman secara likuiditas dan risiko gagal bayarnya rendah. Namun instrumen ini tidak bisa diperdagangkan, hanya ada satu pilihan yaitu redemption 50% di tahun pertama. 

"Jadi investor tidak bisa melakukan perdagangan di pasar sekunder dan biasanya memang instrumen ini dipegang sampai jatuh tempo," ucap Ramdhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×