CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.929   -69,00   -0,44%
  • IDX 7.227   12,30   0,17%
  • KOMPAS100 1.105   2,62   0,24%
  • LQ45 878   2,61   0,30%
  • ISSI 219   0,52   0,24%
  • IDX30 450   1,49   0,33%
  • IDXHIDIV20 542   2,05   0,38%
  • IDX80 127   0,30   0,24%
  • IDXV30 136   0,51   0,38%
  • IDXQ30 150   0,46   0,31%

Penjualan SBR007 sesuai ekspektasi dan disokong investor muda


Senin, 29 Juli 2019 / 20:52 WIB
Penjualan SBR007 sesuai ekspektasi dan disokong investor muda


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis pasar obligasi menilai penjualan Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR007 yang sebesar Rp 3,22 triliun sesuai ekspektasi dan termasuk sukses. Hasil penjualan tersebut melebihi target indikatif pemerintah yang berada di Rp 2 triliun. Angka tersebut juga melebihi hasil penjualan SBR006 di April lalu yang sebesar Rp 2,26 triliun.

Ahmad Mikail Zaini Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan wajar bila hasil penjualan SBR007 sukses karena menawarkan kupon yang menarik yaitu, 7,5% di atas bunga deposito yang berada dikisaran 7,25%.

Ke depan, Mikail memproyeksikan tawaran kupon surat utang ritel selanjutnya akan menawarkan kupon yang lebih tinggi 100 basis poin dibanding bunga deposito, agar menarik investor dan pendalaman pasar semakin luas.

Baca Juga: Penjualan SBR007 laris manis diburu investor generasi muda

Saat ini literasi investasi masyarakat kepada produk alternatif investasi meningkat dan tercermin dari jumlah investor baru yang membeli SBR007 tercatat jumlahnya sebanyak 9.956 investor. Dari total investor baru tersebut, 55,05%nya merupakan generasi milenial. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini generasi muda semakin sadar untuk berinvestasi sejak dini.

Selain itu, dari kelompok profesi, pegawai swasta mendominasi permintaan SBR007 terbanyak dengan porsi 38,43%. Mikail mengatakan kelompok usia milenial dan pegawai swasta memang tipe investor yang sensitif pada tingkat suku bunga dan menyari tingkat kupon yang tinggi dan SBR007 berhasil menarik investor kelompok tersebut.

Senada, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan penjualan SBR007 yang tidak bisa diperdagangkan kembali ini, termasuk berhasil di tengah program rutin pemerintah menerbitkan SBN ritel hampir di tiap bulannya.

"Pendalaman pasar berlangsung baik dan mendapat respon yang bagus," kata Ramdhan, Senin (29/7).

Baca Juga: Bunga Acuan Turun, Investor Menyerbu SBR007

Di tengah penurunan suku bunga deposito yang mengikuti penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia, SBR007 bisa dijadikan alternatif investasi layaknya tabungan di deposto. Terbukti, meski kupon yang diberikan SBR007 lebih kecil dibandingkan dengan kupon SBR sebelumnya, penjualan SBR007 tetap laris.

"Kedepan target pasar milenial mulai genjot permintaan SBR," kata Ramdhan.

Di samping investor baru yang jumlahnya siginifikan, tidak sedikit investor yang selalu membeli SBR di setiap masa penerbitannya. Terdapat 229 investor yang kembali membeli SBR007 sejak Pemerintah menerbitkan SBR secara online dengan nominal pembelian SBR007 sebesar Rp57,97 miliar.

Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengatakan mayoritas pembelian SBR007 adalah nasabah priorotas BTN yang sebelumnya juga telah membeli produk SBN di bank BTN. BTN berhasil mengumpulkan Rp 32,88 miliar dengan total nasabah sebanyak 173 investor. Target awal BTN berada di Rp 50 miliar.

Baca Juga: Bankir: SBR007 tetap diminati investor lantaran suku bunga BI turun

Sementara, Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan mayoritas profil investor SBR007 di OCBC NISP adalah wiraswasta dan pegawai swasta. Parwati mengatakan hasil penjualan SBR007 di OCBC NISP cukup baik dan berhasil melebihi target awal, tetapi Parwati tidak memberikan detail jumlahnya.

Sekedar informasi, pemerintah berencana menawarkan empat seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel yaitu ST005 di Agustus, SBR008 di September ORI016 di Oktober dan ST006 di November.

Namun di satu sisi Mikail mengatakan banyaknya dana yang diserap melalui SBN ritel bisa memindahkan basis investor pada deposito.  "Pemerintah juga perlu memikirkan dampak penyerapan dana SBN agar DPK tidak berebut," kata Mikail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×