Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kendati kondisi gempa bumi dan tsunami Jepang sempat mengganggu suplai bisnis otomotif, namun kinerja PT Astra International Tbk (ASII) pada semester pertama 2011 masih kinclong. Laporan keuangan ASII per 30 Juni 2011 menunjukkan, pendapatan bersih perseroan meningkat 24% dibandingkan semester pertama 2010 menjadi Rp 76,26 triliun.
Sejalan dengan kenaikan penjualan bersih, laba bersih ASII di semester pertama tahun ini naik 33% dibanding periode serupa tahun lalu menjadi Rp 8,59 triliun. Kontribusi laba bersih paling besar masih ditempati divisi otomotif yang mencapai Rp 3,9 triliun. Pencapaian ini ditunjang kenaikan penjualan mobil nasional sepanjang semester I 2011 sebesar 13% menjadi 418.000 unit. Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional sepanjang semester I tahun 2011 naik 13% menjadi 4,1 juta unit.
"Penjualan mobil Grup Astra naik 10% menjadi 230.000 unit atau mewakili 55% pangsa pasar. Sedangkan penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor tumbuh 26% menjadi 2,1 juta unit. Pangsa pasar AHM juga naik dari 46% menjadi 51%," jelas Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto dalam keterangan pers, Kamis (28/7).
Berbeda dari anggota divisi otomotif lainnya, anak usaha ASII, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) justru turun laba bersihnya sebanyak 16% menjadi Rp 480. Peningkatan biaya menjadi penyebab penurunan tersebut.
Divisi Jasa Keuangan ASII mengalami peningkatan laba bersih lebih tinggi dibandingkan otomotif. Dibandingkan semester pertama 2010, divisi jasa keuangan meningkat 37% menjadi Rp 1,7 triliun. Kenaikan cukup besar juga dialami divisi alat berat dan pertambangan sebanyak 34% menjadi Rp 1,5 triliun dibandingkan semeser pertama 2010.
Pertumbuhan laba bersih paling tinggi dialami divisi agribisnis melalui anak usaha, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Divisi ini mengalami peningkatan laba bersih sebesar 100% menjadi Rp 1,3 triliun. Hal ini ditunjang kenaikan harga rata-rata CPO pada semester pertama 2011 sebesar 22% dan peningkatan produksi kelapa sawit sebesar 26% menjadi 594.000 dibandingkan semester I 2010.
Agak mendekati persentase kenaikan divisi agribisnis, divisi infrastruktur dan logistik mengalami peningkatan laba bersih sebesar 96% menjadi Rp 351 miliar. Peningkatan volume perdagangan dan pemulihan atas penyisihan beban pajak penghasilan tahun sebelumnya menjadi pendorong kenaikan tersebut.
Terakhir, laba bersih divisi teknologi informasi meningkat 20% menjadi Rp 41 miliar dibandingkan semester pertama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News