kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Mayora Indah (MYOR) naik 13,12% hingga kuartal III-2021, simak rinciannya


Selasa, 02 November 2021 / 12:16 WIB
Penjualan Mayora Indah (MYOR) naik 13,12% hingga kuartal III-2021, simak rinciannya


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk membukukan kenaikan kinerja penjualan di kuartal ketiga tahun ini. Perusahaan berkode saham MYOR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berhasil mencatatkan peningkatan penjualan sebanyak 13,12% secara tahunan atau yoy.

Melansir laporan keuangan per September 2021, penjualan Mayora Indah tercatat sebesar Rp 19,88 triliun. Jumlah ini meningkat dari Rp 17,58 triliun yang dicetak di periode yang sama tahun lalu.  

Penjualan bersih Mayora hingga kuartal ketiga tahun ini, masih ditopang oleh pasar lokal yang mencapai Rp 11,76 triliun. Angka ini tumbuh 12,45% yoy dari sebelumnya Rp 10,46 triliun hingga kuartal III-2020.

Kemudian disusul oleh penjualan dari pasar ekspor yang juga mengalami pertumbuhan 14,04% yoy, dari sebelumnya Rp 7,13 triliun di kuartal III-2020, naik menjadi Rp 8,13 triliun pada akhir September 2021. Mayora juga terpantau membukukan retur senilai Rp 13,09 miliar di kuartal ketiga tahun ini.

Baca Juga: Kinerja Mayora Indah (MYOR) diproyeksi membaik di tengah kenaikan harga bahan baku

 

Tumbuhnya penjualan, mendorong peningkatan beban pokok penjualan Mayora sebesar 20,43% yoy menjadi Rp 14,80 triliun per akhir September lalu.

Di samping itu, hingga akhir September 2021, MYOR tercatat membukukan beban penjualan dan beban umum dan administrasi masing-masing senilai Rp 3,07 triliun dan Rp 573,50 miliar.

Adapun, secara keseluruhan beban usaha Mayora terpantau meningkat hingga 7,97% yoy menjadi Rp 3,64 triliun di periode Januari-September 2021.

Per September 2021, laba usaha MYOR tercatat sebesar Rp 1,44 triliun. Jumlah ini menyusut sebesar 24,72% yoy dari sebelumnya yang mencapai Rp 1,91 triliun per September 2020.

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun ikut menurun, dari semula Rp 1,55 triliun menjadi Rp 977,93 miliar.

Selanjutnya: Bertenaga, rupiah spot menguat ke Rp 14.256 per dolar AS pada tengah hari ini (2/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×