Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) membukukan kinerja yang positif sepanjang kuartal I-2022. Top line dan bottom line emiten yang bergerak di industri produk perawatan tubuh itu kompak meningkat signifikan.
Mengutip laporan keuangannya, KINO mengantongi penjualan hingga Rp 1,13 triliun pada kuartal I-2022, naik 17,69% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Asal tahu saja, KINO mencetak penjualan Rp 964,26 miliar di kuartal I-2021.
Dalam laporan keuangan tersebut juga diungkapkan, penjualan domestik menjadi penopang dengan kontribusinya yang mencapai Rp 1,07 triliun di kuartal I-2022. Perolehan tersebut meningkat 19,90% secara tahunan atawa year on year (yoy) dari Rp 898,03 miliar.
Sementara, penjualan ekspor berkontribusi hingga Rp 58,09 miliar di kuartal I-2022. Jumlah itu menurun 12,28% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 66,22 miliar.
Dilihat dari segmennya, peningkatan penjualan KINO ditopang oleh segmen minuman yang bertumbuh signifikan 71,74% yoy menjadi Rp 659,64 miliar dari sebelumnya Rp 384,08 miliar.
Baca Juga: KINO Bidik Pertumbuhan Penjualan Hingga 20% pada Momentum Ramadan
Sementara itu, segmen perawatan tubuh berkontribusi hingga Rp 341,85 miliar di kuartal I 2022. Setelahnya disusul segmen makanan dan farmasi yang menyumbang masing-masing Rp 121,33 miliar dan Rp 11,29 miliar terhadap total penjualan. Adapun segmen makanan hewan mencatatkan penjualan paling mini Rp 752,04 miliar.
Peningkatan dari sisi penjualan itu turut mengerek laba bersih KINO hingga tiga digit, tepatnya 186,52% yoy menjadi Rp 47,22 miliar. Asal tahu saja, pada periode yang sama tahun sebelumnya, KINO mengantongi laba bersih hingga Rp 16,48 miliar.
Selain terdorong peningkatan penjualannya, bottom line KINO juga terbantu oleh beban-beban yang mampu ditekan. Misalnya saja beban penjualan yang menurun jadi Rp 295,36 miliar dari sebelumnya Rp 311,92 miliar. Beban umum dan administrasi, serta beban bunga pun juga tercatat lebih mini.
Di sisi lain, laba pejualan aset tetap dan laba selisih kurs-neto mengalami peningkatan masing-masing 146,80% yoy dan 356,84% yoy menjadi Rp 5,68 miliar dan Rp 676,59 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News