Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mencatatkan penjualan sebesar Rp 238,4 miliar sepanjang tahun 2021. Perolehan ini naik 6,3% dibanding realisasi penjualan ITIC pada 2020 yang sebesar Rp 224,3 miliar.
Kenaikan penjualan tersebut didukung oleh pertumbuhan penjualan ke pasar lokal. Sebelum dikurangi retur dan diskon, penjualan domestik ITIC naik 6,6% year on year (yoy), dari Rp 227,43 miliar menjadi Rp 242,4 miliar.
Sebaliknya, penjualan ke pasar ekspor justru merosot 31,3% yoy, dari Rp 2,05 miliar menjadi Rp 1,4 miliar.
Sejalan dengan kenaikan total penjualan, beban pokok pendapatan ITIC turut meningkat 6,6% yoy menjadi Rp 174,6 miliar, dari Rp 163,8 miliar. Akan tetapi, ITIC berhasil menekan sejumlah beban-bebannya.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham GGRM, HMSP, WIIM, dan ITIC
Sebagai contoh, sepanjang 2021, beban usaha ITIC tercatat turun 5,9% yoy menjadi Rp 21,68 miliar dan beban keuangan berkurang 1,2% yoy menjadi Rp 18,36 miliar. ITIC juga tidak lagi terkena denda pajak yang pada tahun 2020 jumlahnya mencapai Rp 5,24 miliar.
Alhasil, ITIC mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan hingga 200% pada 2021. Keuntungan bersih ITIC pada tahun lalu mencapai Rp 18,37 miliar, dari tahun 2020 yang sebesar Rp 6,12 miliar.
Adapun aset ITIC tumbuh 4,3% yoy, dari Rp 505,07 miliar menjadi Rp 526,7 miliar. Hal ini sejalan dengan liabilitas yang berkurang 10,3% yoy menjadi Rp 202,02 miliar dan ekuitas yang meningkat 16% yoy menjadi Rp 324,68 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News