Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil mencatatkan penjualan semen sebesar 1,5 juta ton pada periode Agustus 2021. Realisasi ini naik 7% dari penjualan pada Juli 2021 dan menyamai angka penjualan pada Agustus tahun lalu.
“Relaksasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Agustus cukup berdampak positif terhadap penjualan,” terang Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos kepada Kontan.co.id, Minggu (26/9).
Selain berhasil tumbuh secara bulanan, INTP juga mencatatkan pertumbuhan penjualan secara akumulasi sepanjang delapan bulan pertama 2021. Marcos mengatakan, volume penjualan semen INTP mencapai 10,6 juta ton per akhir Agustus 2021. Pencapaian ini lebih tinggi 3% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Marcos meyakini, prospek bisnis INTP masih cukup baik di sisa tahun ini. Terlebih, pemerintah telah menurunkan PPKM dari semula level 4 menjadi level 3 di Wilayah Jabodetabek. Dengan dilonggarkannya PPKM menjadi level 3, INTP cukup optimistis kebijakan ini akan kembali menggairahkan geliat pembangunan di area tersebut.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Penjualan Semen INTP Naik Lagi
Analis BRIDanareksa Sekuritas Maria Renata menyebut, volume penjualan INTP sepanjang delapan bulan pertama 2021 sejalan dengan target yang dia pasang.
Dia memproyeksikan, pertumbuhan volume penjualan INTP akan tumbuh 3,5% year-on-year (yoy) di tahun ini. Adapun penjualan hingga Agustus 2021 mencerminkan 61,9% dari target akhir 2021 sebesar 16,8 juta ton.
Maria menilai, INTP perlu menjual 1,60 juta ton per bulan untuk memenuhi target tersebut. Estimasi ini lebih tinggi 3,3% dari tahun lalu. Sebab, Maria meyakini pembangunan proyek infrastruktur akan dipercepat di sisa tahun ini.
Meski demikian, BRIDanareksa Sekuritas tetap mewaspadai adanya cuaca ekstrem di beberapa daerah belakangan ini, yang dapat mengurangi permintaan semen.
Tahun ini, BRIDanareksa Sekuritas memproyeksikan INTP akan membukukan pendapatan senilai Rp 15,34 triliun dan akan naik menjadi Rp 16,46 triliun di tahun depan.
Sementara dari sisi laba bersih, produsen semen merk Tiga Roda ini diproyeksikan mengempit laba bersih Rp 1,97 triliun tahun ini dan akan naik menjadi Rp 2,24 triliun tahun depan.
Dus, Maria mempertahankan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 15.400.
Pada Jumat (24/9), saham INTP ditutup terkoreksi 0,24% ke level Rp 10.500. Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), saham INTP telah terkoreksi 27,46%.
Selanjutnya: Permintaan semen mulai naik, begini rekomendasi saham Indocement (INTP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News