kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan ekspor naik, Integra Indocabinet (WOOD) berpeluang pertahankan kinerja


Kamis, 25 Juni 2020 / 21:57 WIB
Penjualan ekspor naik, Integra Indocabinet (WOOD) berpeluang pertahankan kinerja
ILUSTRASI. Perusahaan manufaktur berbahan kayu seperti furnitur, furniture, mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas penjualan ekspor yang mulai berjalan serta potensi pasar yang semakin besar membuka peluang bagi PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) untuk mempetahankan kinerja positif di tahun ini.

Analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas mengatakan meski ada kekhawatiran gelombang kedua pandemi bisa terjadi dan berpotensi menghambat laju kinerja WOOD dalam meraih target kinerja, peluang WOOD untuk mempertahankan kinerja di tahun ini juga masih ada.

Adapun peluang WOOD untuk meningkatkan kinerja datang dari penjualan ekspor yang memang berkontribusi besar pada perolehan pendapatan. Sukarno melihat dengan AS yang menerapkan tarif perang dagang dan tarif anti dumping serta anti subsidi terhadap produk-produk dari China dan Brazil, justru membawa sentimen positif bagi WOOD.

Baca Juga: Genjot ekspor, Integra Indocabinet (WOOD) optimistis bisnis di semester-II lebih baik

"Akibat kebijakan tersebut produk-produk dari Indonesia, termasuk WOOD bisa meningkatkan volume penjualan di pasar furnitur AS," kata Sukarno, Kamis (25/6).

Analis Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing juga melihat pasar WOOD berpotensi meningkat. Dalam riset, Sebastian mencatat bahwa impor furnitur AS dari China berangsur menurun dari 38% di 2018 menjadi 26% di 2019.

"Integra tengah fokus berekspansi dengan menambah kapasitas dan mendiversifikasi produknya agar siap merebut pangsa pasar China di AS," kata Sebastian, dalam riset.

Jika di kuartal I-2020, WOOD sempat merasakan hambatan ekspor furniture ke AS karena beberapa pelabuhan di sana tutup akibat pandemi, memasuki kuartal II-2020 manajemen WOOD mengatakan penjualan ekspor mulai berjalan lancar. Produsen mebel ini pun masih optimistis menargetkan pendapatan tahun ini di Rp 2,8 triliun.

Sekadar informasi,  pada laporan keuangan tahun lalu, pendapatan WOOD naik 1,4% secara tahunan menjadi Rp 2,13 triliun. Sementara, perolehan laba bersih senilai Rp 217,47 miliar atau menurun 9% secara tahunan.

Sebastian mengatakan memang data ritel penjualan furnitur di AS menurun 26% secara bulanan di Maret. Namun, Sebastian optimitis bisnis furnitur akan kembali bergairah begitupun dengan WOOD seiring dengan pelonggaran lockdown dan jika aktivitas ekonomi AS mulai dibuka. 




TERBARU

[X]
×