kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Semen


Minggu, 06 Februari 2022 / 14:31 WIB
Penjualan Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Semen
ILUSTRASI. Penjualan Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Semen


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen tahun ini diproyeksi akan meningkat dari tahun lalu. Analis Ciptadana Sekuritas Michael Filbery memperkirakan, konsumsi semen domestik tahun ini akan tumbuh 5,0% secara tahunan (year on year/yoy) atau di angka 68,5 juta ton. Proyeksi ini sedikit lebih rendah dibandingkan tingkat sebelum pandemi.

Menurut Michael, tahun ini ada dua kunci pendorong pertumbuhan permintaan semen domestik.

Pertama, kebijakan pemerintah yang terus berfokus pada pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kedua, prospek pertumbuhan dari sektor perumahan (residensial) tahun ini yang tercermin dari pertumbuhan marketing sales pada tahun 2021.

Senada, Analis Henan Putihrai Sekuritas Andreas Yordan Tarigan menilai, sentimen utama penjualan semen datang dari pembangunan properti.

Baca Juga: Jadi Fokus Bisnis, BRI Catat 83,86% Penyaluran Kredit ke Sektor UMKM

Andreas membeberkan, sejumlah emiten-emiten properti sudah mencapai bahkan melebihi target pra penjualan mereka pada tahun lalu.

Angka pra penjualan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) telah mencapai masing-masing 131,1%, 110,2%, dan 125,9% dari target marketing sales.

“Diharapkan, pada 2022 ini emiten-emiten properti akan membangun lebih banyak lagi properti,” terang Andreas kepada Kontan.co.id, Minggu (6/2).

Michael mempertahankan rating overweight terhadap sektor semen Indonesia. Michael melihat ada permintaan terhadap  basis material atau bahan dasar pada saat ekonomi pulih. Meskipun industri  semen masih dihadapkan pada tingkat utilisasi yang rendah, aspek persaingan tidak akan menjadi masalah besar pada tahun ini.

Baca Juga: Ini Saham-Saham dengan Net Buy dan Net Sell Terbesar Asing Sepekan

“Ini mengingat semua pemain berpeluang menaikkan harga jual untuk menjaga margin di tengah kondisi harga energi dan bahan bakar yang relatif tinggi dibandingkan pada periode sebelum 2021,” terang Michael.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×