kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan di gerai Matahari masih laris manis


Jumat, 12 Agustus 2016 / 08:09 WIB
Penjualan di gerai Matahari masih laris manis


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan kinerja gemilang di semester pertama tahun ini. Laba bersih LPPF melesat 78,6% yaitu Rp 1,15 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp 648 miliar.

Pendapatan LPPF melonjak 31,2% menjadi Rp 5,18 triliun. Emiten ritel ini membuka empat gerai baru di Bogor, Jambi, Tanjung Pinang dan Mojokerto. LPPF berencana menambah dua hingga empat toko baru hingga akhir tahun.

Lebaran mengerek penjualan LPPF di kuartal kedua hingga 275% dibandingkan kuartal sebelumnya. Same store sales growth (SSSG) di kuartal kedua ini juga tumbuh 40% dan tumbuh 27,1% di semester pertama lalu.

Christine Natasya, analis Daewoo Securities Indonesia, dalam riset mengungkapkan, euforia pertumbuhan SSSG ini akan melambat di kuartal ketiga karena tidak ada momen seperti Lebaran di kuartal kedua.

Christine bilang, LPPF lebih konservatif mematok SSSG di sisa tahun ini pada 7%-7,5%, serta penurunan 18%-20% untuk SSSG di kuartal III ini. "Kami berharap harga saham akan tetap stabil sampai ada katalis selanjutnya," kata Christine.

Andre Suntono, analis Buana Capital, memprediksi, SSSG LPPF di kuartal ketiga ini akan turun 15%. Namun, "Kami masih berharap LPPF dapat meraih pertumbuhan SSSG 8,5% sepanjang tahun 2016 sejalan peningkatan daya beli konsumen dan merchandise mix yang lebih baik," kata Andre dalam riset.

Terkait ekspansi gerai, tahun depan LPPF berencana membuka 6 gerai-8 gerai baru. Dengan penambahan 8 gerai baru tahun ini, Andre mengestimasikan bahwa LPPF bisa mengantongi penjualan kotor dan bersih masing-masing sekitar Rp 22,4 triliun dan Rp 12,4 triliun tahun depan.

Andre memproyeksikan, penjualan kotor dan penjualan bersih tahun ini Rp 19,6 triliun dan Rp 10,9 triliun. Menurut Christine, pembukaan toko baru di tahun ini akan berbuah di masa depan karena kenaikan konsumsi seiring membaiknya perekonomian.

"Dalam pandangan kami, LPPF akan tetap menjadi fashion retailer yang memiliki pangsa pasar terbesar," ujar Christine.

William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, menilai, momentum Natal dan persiapan tahun baru di akhir tahun bisa menjadi ajang LPPF agar bisa mengantongi penjualan lebih banyak lagi. Tapi, itu semua juga harus sejalan dengan daya beli masyarakat yang diharapkan terus membaik.

"Sebenarnya momentum Lebaran tahun ini tidak semeriah tahun lalu, banyak konsumer yang mengerem pembelian," ujar William.

Persaingan fashion retail belakangan semakin ketat. Situs toko online atau e-commerce semakin menunjukkan eksistensi. Namun, tradisi masyarakat Indonesia yang masih merasa kurang puas kalau tidak melihat atau merasakan langsung pakaian yang akan dibeli, menurut William, berefek positif bagi LPPF.

"LPPF juga memiliki store cukup banyak, ditambah segmentasi yang jelas yaitu menengah ke bawah, membuat LPPF terus bertumbuh," kata William.

William merekomendasikan hold saham LPPF dengan target Rp 21.000. Andre merekomendasikan hold saham perseroan dengan target Rp 22.000. Lucky Bayu, analis Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli saham LPPF dengan target Rp 22.575.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×