kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.809   39,00   0,23%
  • IDX 8.614   75,87   0,89%
  • KOMPAS100 1.194   13,13   1,11%
  • LQ45 851   5,62   0,67%
  • ISSI 307   2,67   0,88%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   2,84   0,56%
  • IDX80 133   1,25   0,95%
  • IDXV30 139   1,18   0,85%
  • IDXQ30 141   0,91   0,65%

Penjualan batubara ADRO di semester I susut


Senin, 10 Agustus 2015 / 10:48 WIB
Penjualan batubara ADRO di semester I susut


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Produksi batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menurun 7% pada Semester I 2015, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Produksi batubara ADRO hanya mencapai 25,88 juta ton di medio pertama tahun ini.

Mengekor produksi menurun, volume penjualan ADRO juga menyusut 6% yoy menjadi 26,59 juta ton pada semester I-2015. Cameron Tough, Head of Corporate Secretary & Investor Relation ADRO mengatakan, pada Kuartal II 2015, perseroan hanya memproduksi 12,72 juta juta ton batubara melalui PT Adaro Indonesia dan PT Semesta Centramas (SCM). Jumlah itu turun 8% dari periode yang sama tahun lalu.

"Hal ini sebagai akibat dari tingginya pasokan batubara dan penurunan pertumbuhan permintaan," ujarnya, dalam laporannya, akhir pekan lalu. Ia mengatakan, kondisi pasar batubara berkalori rendah sangat sulit karena melimpahnya pasokan batubara dengan nilai 4.000 kkal per kg.

Di dalam negeri, meskipun produsen batubara domestik mulai menurunkan volume produksi mereka, kelebihan pasokan batubara di pasar masih terus terjadi. Dus ini memberi tekanan terhadap harga.

Sementara itu, pemindahan lapisan penutup ADRO pada kuartal II mencapai 74,24 juta bank cubic meter (bcm) atau turun 9% dibandingkan kuartal II tahun lalu. Hal ini sejalan dengan pengurangan nisbah kupas untuk tahun 2015 yang ditetapkan sebesar 5,33 kali. Nisbah kupas gabungan dari keempat tambang ADRO mencapai 5,84 kali pada Kuartal II, dan 5,27 kali pada semester I tahun ini.

Cameron mengatakan, depresiasi mata uang dan penurunan harga bahan bakar minyak di negara penghasil batubara utama memberi ruang gerak bagi produsen untuk menghemat biaya. Sehingga, produsen batubara tetap bisa melakukan produksi terutama untuk mendapat pangsa pasar di Australia.

Namun, karena kondisi pasar batubara yang belum menjanjikan dalam jangka pendek, ADRO lebih memilih untuk memperbaiki kasnya. Selain itu, perseroan juga mengembangkan bisnis non pertambangan batubara, termasuk jasa pertambangan, logistik, dan ketenagalistrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×