kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) Melonjak 126,8% Hingga April 2022


Selasa, 31 Mei 2022 / 07:00 WIB
Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) Melonjak 126,8% Hingga April 2022


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil mencatatkan kenaikan penjualan alat berat Komatsu. Sepanjang empat bulan pertama 2022, UNTR telah menjual 2.062 unit Komatsu. Angka ini naik 126,8% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yang hanya 909 unit.

Adapun pangsa pasar atau market share Komatsu per April 2022 sebesar 29%.

Sektor pertambangan masih menjadi tulang punggung penjualan Komatsu. Dari total 2.062 alat berat yang terjual, sebanyak 61% merupakan penjualan ke sektor pertambangan, disusul sektor konstruksi sebesar 18%. 

Baca Juga: India Impor Batubara, Prospek Saham Batubara Kian Cerah

Semeentara itu, penjualan ke sektor kehutanan sebesar 12% dan penjualan ke sektor agribisnis sebesar 9% dari total penjualan.

Meski secara akumulatif naik, penjualan Komatsu di April 2022 mengalami Koreksi. Tercatat, UNTR menjual 368 unit Komatsu pada periode bulan April 2022. Jumlah ini terkoreksi 42,13% dari penjualan Maret 2022 yang mencapai 636 unit. Penjualan Maret masih memegang rekor penjualan tertinggi sepanhjang tahun ini.

Namun, bila dibandingkan dengan penjualan pada April 2021 atau secara year-on-year, penjualan Komatsu pada April 2022 masih bertumbuh 66,51%. Penjualan Komatsu pada April 2021 hanya 221 unit.

Adapun pertambangan masih mendominasi penjualan Komatsu pada bulan lalu, dimana 66% penjualan dilempar ke sektor pertambangan, disusul penjualan ke sektor konstruksi sebesar 15%, sektor agribisnis sebesar 10%, dan sektor kehutanan sebesar 9%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×